Sabtu, 17 Desember 2011



MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR DALAM KONTEKS BIDANG EKONOMI
                                                           




Nama                       : Dedi
Kelas                        : 1IA01
NPM                         : 51411806
Mata Kuliah           : ILMU SOSIAL DASAR #


UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok. Telp.7520981, 7863819, 7888112



KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Makalah ini membahas tentang Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang Ekonomi. Seperti yang telah diketahui pada makalah yang telah Penulis publikasikan sebelumnya mengenai pengertian dan makna Ilmu Sosial Dasar di dalam makalah yang Penulis buat, maka untuk saat ini Penulis langsung saja mendeskipsikan tanpa membahas ulang mengenai pengertian Ilmu Sosial Dasar itu sendiri. Adapun yang ingin Penulis deskripsikan dalam makalah ini adalah tugas dan fungsi bidang ekonomi dari berbagai sub-sub terkait dalam pengembangan negara.
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Maka dari  itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Depok, 10 November 2011

                                                                                                   Penulis 



 

DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................. 
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I 
PENDAHULUAN
I.A Latar Belakang ..................................................................................... 4
I.B Rumusan Masalah................................................................................   4
I.C Tujuan ............................................................................................... 4
I.D Manfaat ............................................................................................. 4
I.E Metode Penelitian  ..............................................................................    5

BAB II
KERANGKA TEORI
II.A Sejarah Perkembangan Ekonomi ........................................................ 6-7
II.B Pengertian Ekonomi .......................................................................... 7-8

BAB III
PEMBAHASAN
III.A Bidang Ekonomi  ................................................................................. 9
III.B Tugas Bidang Ekonomi ...................................................................... 9-12
III.C Fungsi Bidang Ekonomi ................................................................... 12-13

BAB IV
PENUTUP
IV.A Kesimpulan......................................................................................... 14
IV.B Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN



I.A Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah disertai pertambahan penduduk dengan pergerakan yang tinggi mempengaruhi peningkatan mobilitas antar Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, maupun antar Desa. Mobilitas penduduk yang tinggi dalam sebuah wilayah membutuhkan suatu sistem transportasi massal yang dapat mengimbanginya. Transportasi merupakan sistem jalur penghubung dalam bidang perdagangan yang menghubungkan titk simpul yang satu ketitik simpul yang lain.

Dalam upaya untuk mendukung perkembangan dalam bidang perdagangan dan perekonomian maka disesuaikan arahan pola pengembangan yang memang harus menyediakan berbagai fasilitas dengan tujuan menciptakan suasana yang efektif dan efisien.

I.B Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana tugas, fungsi, serta perkembangan ekonomi  dalam  kaitannya dengan perkembangan pada sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam negeri.

I.C Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana tugas, fungsi, serta perkembangan ekonomi  dalam  kaitannya dengan perkembangan pada sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam negeri.

I.D Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai wadah bagi kami untuk mengembangkan wawasan yang berkaitan dengan tugas, fungsi, serta perkembangan ekonomi  pada sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam negeri.


I.E Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena makalah yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi proses tugas, fungsi, serta perkembangan ekonomi  pada sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam negeri, dengan mengacu pada literetur-literatur, artikel-artikel, dan situs-situs penyedia informasi, serta sumber bacaan lain.








BAB II

KERANGKA TEORI


II.A Sejarah Perkembangan Ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.

II.B Pengertian Ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.


BAB  III
PEMBAHASAN
III.A Bidang Ekonomi
Bidang Ekonomi, terdiri dari :

3.      III.B Tugas Bidang Ekonomi
1.    Sub Bidang Pertanian, Industri, Perdagangan dan Koperasi
Sub Bidang Pertanian, Industri, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas :
·            menyiapkan  bahan  dalam  rangka  menjaring  data  penyusunan  rencana  pembangunan bidang  pertanian   tanaman  pangan,  perkebunan,kehutanan, peternakan,  kelautan  dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal.
·            mengidentifikasi,  mengolah   dan   menganalisa   bahan   rencana   pembangunan   bidang pertanian  tanaman  pangan, perkebunan,kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal.
·            menyiapkan  bahan  penyusunan  RPJPD,  RPJMD  dan  RKPD  bidang pertanian  tanaman pangan,   perkebunan,kehutanan,   peternakan,   kelautan  dan  perikanan,   perindustrian, perdagangan dan jasa,  koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal dan menghimpun usulan pembangunan.
·            menyelenggarakan koordinasi, evaluasi dan analisa penyusunan program pembangunan bidang  pertanian   tanaman  pangan,  perkebunan,kehutanan, peternakan,  kelautan  dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal.
·            menyusun  rencana  pembangunan dalam  lingkup  kegiatan  di  bidang pertanian tanaman pangan,   perkebunan,  kehutanan,  peternakan,  kelautan  dan perikanan,  perindustrian, perdagangan dan jasa,  koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·            menetapkan rencana pembangunan dalam lingkup kegiatan di bidang pertanian tanaman pangan,   perkebunan,  kehutanan,  peternakan,  kelautan  dan perikanan,  perindustrian, perdagangan dan jasa,  koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·            melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian tanaman pangan,   perkebunan,  kehutanan,  peternakan,  kelautan  dan perikanan,  perindustrian, perdagangan dan jasa,  koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·            melakukan  evaluasi  terhadap  pelaksanaan  pembangunan  bidang  pertanian  tanaman pangan,   perkebunan,  kehutanan,  peternakan,  kelautan  dan perikanan,  perindustrian, perdagangan dan jasa,  koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·            memantau dan memonitor pelaksanaan kegiatan program pembangunan bidang pertanian tanaman   pangan,   perkebunan,kehutanan,   peternakan,     kelautan  dan     perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal yang bersumber dari dana APBN dan APBD Propinsi;
·            menyusun   laporan   pelaksanaan   pembangunan   bidang   pertanian   tanaman   pangan, perkebunan,kehutanan, peternakan,  kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·            mengadakan  kerjasama  dengan  unit  kerja/instansi  terkait  dalam  rangka  penyusunan, pelaksanaan,  pengawasan  dan  pengendalian  program pembangunan  bidang  pertanian tanaman  pangan, perkebunan,kehutanan,    peternakan,  kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·            melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Ekonomi berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan; dan
·            melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugas dan fungsinya.

2.             Sub Bidang Pertambangan Energi Sumbe Daya Mineral dan pengembangan Dunia Usaha
Sub  Bidang  Pertambangan,  Energi  Sumber  Daya  Mineral  dan  Pengembangan  Dunia  Usaha mempunyai tugas :
·         menyiapkan  bahan  dalam  rangka  menjaring  data  penyusunan  rencana  pembangunan bidang   pertambangan  dan  sumber  daya  mineral  serta pengembangan  dunia  usaha, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah.
·         mengidentifikasi,  mengolah   dan   menganalisa   bahan   rencana   pembangunan   bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah.
·         menyiapkan bahan penyusunan  RPJPD, RPJMD  dan  RKPD  bidang pertambangan dan sumber  daya   mineral  serta  pengembangan  dunia  usaha, pengembangan  pengusaha golongan ekonomi lemah.
·         menyelenggarakan koordinasi, evaluasi dan analisa penyusunan program pembangunan bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·            menyusun  rencana  pembangunan dalam  lingkup  kegiatan  di bidang  pertambangan  dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·            menetapkan rencana pembangunan dalam lingkup kegiatan di bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·            melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan di bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·            melakukan  evaluasi  terhadap  pelaksanaan  pembangunan  bidang  pertambangan  dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·            memantau    dan    memonitor    pelaksanaan    kegiatan    program    pembangunan    bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha yang bersumber dari dana APBN dan APBD Propinsi.
·            menyusun  laporan  pelaksanaan  pembangunan  bidang  pertambangan  dan  sumber  daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·            mengadakan  kerjasama  dengan  unit  kerja/instansi  terkait  dalam  rangka  penyusunan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian program pembangunan bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·         melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Ekonomi berdasarkan hasil kerja sebagai bahan evaluasi bagi atasan.
·         melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugas dan fungsinya.

III.C Fungsi Bidang Ekonomi
Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :
·         penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, perencanaan program pembangunan bidang ekonomi sesuai  dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah berdasarkan peraturan  perundang-undangan yang berlaku.
·         penyusunan  prosedur  tetap  dan  mekanisme  kerja  perencanaan  pembangunan  bidang ekonomi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
·         pengumpulan bahan-bahan  perencanaan    pembangunan  bidang ekonomi dengan memperhatikan norma, standar dan prosedur yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
·         penyiapan    kebijakan    teknis   perencanaan   pembangunan bidang ekonomi  meliputi perencanaan pembangunan pertanian, perkebunan,kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan,  pertambangan dan sumber daya mineral, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal serta pengembangan dunia usaha.
·         pelaksanaan  monitoring,  evaluasi,  pengawasan  dan  pengendalian  secara  teknis  bidang ekonomi  meliputi  perencanaan pembangunan    pertanian,    perkebunan,    kehutanan, peternakan,  kelautan  dan  perikanan,  pertambangan  dan  energi  sumber  daya  mineral, perindustrian, perdagangan,  koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, penanaman modal dan pengembangan dunia usaha yang menjadi ruang lingkup tugasnya;
·         pelaksanaan kerjasama dengan Instansi terkait sehubungan dengan perencanaan program pembangunan bidang perekonomian daerah.
·         pelaksanaan  inventarisasi  permasalahan  dalam  bidang  perencanaan,  pelaksanaan  dan pengendalian  program pembangunan bidang perekonomian  serta merumuskan langkah- langkah pemecahan permasalahannya.
·         pelaksanaan  kerjasama  dengan  unit  lain  atau  instansi  terkait  sesuai  dengan  bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
·         pengkoordinasiaan urusan kedinasan yang menyangkut tata persuratan dinas, pendataan dan pengumpulan bahan pelaporan kedinasan kepada sekretariat.
·         pelaksanaan  tugas  lain  yang  diberikan  oleh   Kepala  Badan  sesuai  dengan  bidang tugasnya,
·         pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugas dan fungsinya.


BAB III
PENUTUP


IV.A Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain              
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwsaannya ilmu ekonomi itu sangat penting dalam proses kehidupan yang memang sangat berkaitan pula dengan berkembangnya negara untuk menuju titik kemajuan, maka dari dari beberapa itu sub-sub ekomomi sangat mempengaruhi sekali.

IV.B Saran
Ekonomi sangat besar pengaruhnya dalam prilaku manausia, sehingg diharapkan kepada kita dalam memenuhi kebutuhan ekonomi agar selalu berpedoman kepada peraturan baik dalam agama maupun UU yang terdapat di  negara ini agar tercipta keselarasan untuk mencapai kesejahteraan bersama.



DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar