MAKALAH
ILMU SOSIAL
DASAR DALAM KONTEKS BIDANG EKONOMI
Nama : Dedi
Kelas :
1IA01
NPM :
51411806
Mata Kuliah : ILMU
SOSIAL DASAR #
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok. Telp.7520981, 7863819,
7888112
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Makalah ini membahas
tentang Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang Ekonomi. Seperti yang telah diketahui
pada makalah yang telah Penulis publikasikan sebelumnya mengenai pengertian dan
makna Ilmu Sosial Dasar di dalam makalah yang Penulis buat, maka untuk saat ini
Penulis langsung saja mendeskipsikan tanpa membahas ulang mengenai pengertian
Ilmu Sosial Dasar itu sendiri. Adapun yang ingin Penulis deskripsikan dalam
makalah ini adalah tugas dan fungsi bidang ekonomi dari berbagai sub-sub
terkait dalam pengembangan negara.
Dalam penyusunan makalah ini,
Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Depok, 10 November 2011
Penulis
|
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.A
Latar Belakang ..................................................................................... 4
I.B
Rumusan Masalah................................................................................ 4
I.C
Tujuan ............................................................................................... 4
I.D
Manfaat ............................................................................................. 4
I.E
Metode Penelitian
.............................................................................. 5
BAB II
KERANGKA
TEORI
II.A Sejarah Perkembangan Ekonomi ........................................................ 6-7
II.B Pengertian Ekonomi .......................................................................... 7-8
BAB III
PEMBAHASAN
III.A
Bidang Ekonomi ................................................................................. 9
III.B
Tugas Bidang Ekonomi ...................................................................... 9-12
III.C
Fungsi Bidang Ekonomi ................................................................... 12-13
BAB IV
PENUTUP
IV.A
Kesimpulan......................................................................................... 14
IV.B
Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.A Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi yang terjadi pada suatu daerah disertai pertambahan penduduk dengan
pergerakan yang tinggi mempengaruhi peningkatan mobilitas antar Propinsi,
Kabupaten, Kecamatan, maupun antar Desa. Mobilitas penduduk yang tinggi dalam
sebuah wilayah membutuhkan suatu sistem transportasi massal yang dapat
mengimbanginya. Transportasi merupakan sistem jalur penghubung dalam bidang
perdagangan yang menghubungkan titk simpul yang satu ketitik simpul yang lain.
Dalam
upaya untuk mendukung perkembangan dalam bidang perdagangan dan perekonomian
maka disesuaikan arahan pola pengembangan yang memang harus menyediakan
berbagai fasilitas dengan tujuan menciptakan suasana yang efektif dan efisien.
I.B Rumusan
Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di
atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana tugas,
fungsi, serta perkembangan ekonomi dalam
kaitannya dengan perkembangan pada
sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam negeri.
I.C Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui bagaimana tugas, fungsi, serta perkembangan ekonomi dalam kaitannya
dengan perkembangan pada sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam
negeri.
I.D Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah
sebagai wadah bagi kami untuk mengembangkan wawasan yang berkaitan dengan tugas,
fungsi, serta perkembangan ekonomi pada
sub-sub yang mengatur sirklus perekonomian dalam negeri.
I.E Metode
Penelitian
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah
metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena makalah yang dillakukan
ditujukan untuk mengidentifikasi proses tugas, fungsi, serta perkembangan ekonomi
pada sub-sub yang mengatur sirklus
perekonomian dalam negeri, dengan mengacu pada literetur-literatur,
artikel-artikel, dan situs-situs penyedia informasi, serta sumber bacaan lain.
BAB II
KERANGKA TEORI
II.A Sejarah Perkembangan Ekonomi
Adam Smith
sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18
sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan
negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang
tertuang dalam The Theory of
Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi
kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred
Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx,
hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara
garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa
yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh
Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian
sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah
menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble
hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Aliran
klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar
tahun 1930-an
yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar
saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General
Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa
pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua
aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan
menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new
keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun
perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori
pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich
Engels, serta aliran institusional yang pertama
dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan
kemudian oleh peraih nobel Douglass C.
North.
II.B
Pengertian Ekonomi
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari
kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara
garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi
dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi.
Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs
normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga
difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain
bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian
ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan,
keluarga
dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang
telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas,
teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme,
briton woods, dan
sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk
mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus
analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang
dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan,
pernikahan,
kesehatan,
hukum,
kriminal,
perang,
dan agama.
Gary Becker
dari University of Chicago adalah seorang
perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi
seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya
ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya
ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa
kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa
bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat
kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus,
kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa
seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School,
with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining
real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the
tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the
view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real
world economy bears out its prediction.
BAB III
PEMBAHASAN
III.A Bidang Ekonomi
Bidang
Ekonomi, terdiri dari :
3. III.B Tugas Bidang Ekonomi
1. Sub Bidang Pertanian,
Industri, Perdagangan dan Koperasi
Sub
Bidang Pertanian, Industri, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas :
·
menyiapkan
bahan dalam rangka menjaring data
penyusunan rencana pembangunan bidang pertanian
tanaman pangan, perkebunan,kehutanan, peternakan,
kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi
dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal.
·
mengidentifikasi,
mengolah dan menganalisa bahan
rencana pembangunan bidang pertanian
tanaman pangan, perkebunan,kehutanan, peternakan, kelautan dan
perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil,
menengah dan besar, dan penanaman modal.
·
menyiapkan
bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD
bidang pertanian tanaman pangan,
perkebunan,kehutanan, peternakan, kelautan
dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa,
koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal dan
menghimpun usulan pembangunan.
·
menyelenggarakan
koordinasi, evaluasi dan analisa penyusunan program pembangunan bidang
pertanian tanaman pangan, perkebunan,kehutanan,
peternakan, kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan
jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal.
·
menyusun
rencana pembangunan dalam lingkup kegiatan di
bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
peternakan, kelautan dan perikanan, perindustrian,
perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan
penanaman modal;
·
menetapkan
rencana pembangunan dalam lingkup kegiatan di bidang pertanian tanaman
pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa,
koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·
melakukan
pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian tanaman
pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan,
kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa,
koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·
melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan bidang
pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
peternakan, kelautan dan perikanan, perindustrian,
perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan
penanaman modal;
·
memantau
dan memonitor pelaksanaan kegiatan program pembangunan bidang pertanian
tanaman pangan, perkebunan,kehutanan,
peternakan, kelautan dan
perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil,
menengah dan besar, dan penanaman modal yang bersumber dari dana APBN dan APBD
Propinsi;
·
menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan
bidang pertanian tanaman pangan,
perkebunan,kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan, perindustrian,
perdagangan dan jasa, koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan
penanaman modal;
·
mengadakan
kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait
dalam rangka penyusunan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengendalian program pembangunan bidang
pertanian tanaman pangan, perkebunan,kehutanan,
peternakan, kelautan dan perikanan, perindustrian, perdagangan dan jasa,
koperasi dan usaha kecil, menengah dan besar, dan penanaman modal;
·
melaporkan
pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Ekonomi berdasarkan hasil kerja sebagai
bahan evaluasi bagi atasan; dan
·
melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
2.
Sub Bidang
Pertambangan Energi Sumbe Daya Mineral dan pengembangan Dunia Usaha
Sub
Bidang Pertambangan, Energi Sumber Daya
Mineral dan Pengembangan Dunia Usaha mempunyai
tugas :
·
menyiapkan
bahan dalam rangka menjaring data
penyusunan rencana pembangunan bidang
pertambangan dan sumber daya mineral serta
pengembangan dunia usaha, pengembangan pengusaha golongan ekonomi
lemah.
·
mengidentifikasi,
mengolah dan menganalisa bahan
rencana pembangunan bidang pertambangan dan
sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha, pengembangan pengusaha
golongan ekonomi lemah.
·
menyiapkan
bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD bidang
pertambangan dan sumber daya mineral serta
pengembangan dunia usaha, pengembangan pengusaha golongan
ekonomi lemah.
·
menyelenggarakan
koordinasi, evaluasi dan analisa penyusunan program pembangunan bidang
pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·
menyusun
rencana pembangunan dalam lingkup kegiatan di
bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan
dunia usaha.
·
menetapkan
rencana pembangunan dalam lingkup kegiatan di bidang pertambangan dan sumber
daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·
melakukan
pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan di bidang pertambangan dan sumber
daya mineral serta pengembangan dunia usaha.
·
melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan bidang
pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan dunia
usaha.
·
memantau
dan memonitor pelaksanaan
kegiatan program
pembangunan bidang pertambangan dan sumber daya mineral serta
pengembangan dunia usaha yang bersumber dari dana APBN dan APBD Propinsi.
·
menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan bidang
pertambangan dan sumber daya mineral serta pengembangan
dunia usaha.
·
mengadakan
kerjasama dengan unit kerja/instansi terkait
dalam rangka penyusunan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian program pembangunan bidang pertambangan dan sumber daya mineral
serta pengembangan dunia usaha.
·
melaporkan
pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Ekonomi berdasarkan hasil kerja sebagai
bahan evaluasi bagi atasan.
·
melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi sesuai bidang tugas dan
fungsinya.
III.C Fungsi Bidang Ekonomi
Bidang
Ekonomi mempunyai fungsi :
·
penyusunan
pedoman dan petunjuk teknis, perencanaan program pembangunan bidang ekonomi
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati melalui Sekretaris
Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
·
penyusunan
prosedur tetap dan mekanisme kerja
perencanaan pembangunan bidang ekonomi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
·
pengumpulan
bahan-bahan perencanaan pembangunan bidang
ekonomi dengan memperhatikan norma, standar dan prosedur yang telah ditetapkan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
·
penyiapan
kebijakan teknis perencanaan
pembangunan bidang ekonomi meliputi perencanaan pembangunan pertanian,
perkebunan,kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan, pertambangan
dan sumber daya mineral, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil,
menengah dan besar, dan penanaman modal serta pengembangan dunia usaha.
·
pelaksanaan
monitoring, evaluasi, pengawasan dan pengendalian
secara teknis bidang ekonomi meliputi perencanaan
pembangunan pertanian,
perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan dan
perikanan, pertambangan dan energi sumber daya
mineral, perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil,
menengah dan besar, penanaman modal dan pengembangan dunia usaha yang menjadi
ruang lingkup tugasnya;
·
pelaksanaan
kerjasama dengan Instansi terkait sehubungan dengan perencanaan program pembangunan
bidang perekonomian daerah.
·
pelaksanaan
inventarisasi permasalahan dalam bidang perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian program pembangunan bidang
perekonomian serta merumuskan langkah- langkah pemecahan permasalahannya.
·
pelaksanaan
kerjasama dengan unit lain atau instansi
terkait sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
·
pengkoordinasiaan
urusan kedinasan yang menyangkut tata persuratan dinas, pendataan dan
pengumpulan bahan pelaporan kedinasan kepada sekretariat.
·
pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai dengan bidang tugasnya,
·
pemberian
saran-saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan tentang langkah-langkah dan
tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugas dan fungsinya.
BAB III
PENUTUP
IV.A Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa
kesimpulan antara lain
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwsaannya ilmu
ekonomi itu sangat penting dalam proses kehidupan yang memang sangat berkaitan
pula dengan berkembangnya negara untuk menuju titik kemajuan, maka dari dari
beberapa itu sub-sub ekomomi sangat mempengaruhi sekali.
IV.B Saran
Ekonomi
sangat besar pengaruhnya dalam prilaku manausia, sehingg diharapkan kepada kita
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi agar selalu berpedoman kepada peraturan baik
dalam agama maupun UU yang terdapat di
negara ini agar tercipta keselarasan untuk mencapai kesejahteraan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar