MAKALAH
Perbedaan
Antara Sistem Orientasi Objek dengan Sistem Terstruktur
Nama : Dedi
Kelas : 1IA01
NPM : 51411806
Mata
Kuliah : ILMU SOSIAL DASAR #
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl.
Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok. Telp.7520981, 7863819, 7888112
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi
BAB II
PENDAHULUAN
I.A.
Latar Belakang
I.B.
Rumusan Masalah
I.C.
Tujuan
I.D.
Metode Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pengertian Sistem Orientasi Objek
II.A.1 Ide Dasar Sistem Orientasi Objek
II.B. Pengertian Sistem Terstruktur
II.B.1 Pengkodean dan Kontrol Program Terstruktur
II.C. Perbedaan Sistem
Orientasi Objekl denagn Sistem Terstruktu
II.C.1 Bentuk
Sistem Orientasi Objek
II.C.2 Bahasa pemrograman menggunakan Sistem Orientasi
Objek
II.C.3 Keuntungan dari Sistem Orientasi Objek
II.C.4 Bentuk Sistem
terstruktur
II.C.5 Sifat-sifat Sistem Terstruktur
II.C.6 Bahasa pemrograman menggunakan SistemTerstruktur
II.C.7 Keuntungan Sistem Terstruktur........................................................9
BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.
A. Latar Belakang
Pada
saat ini kita sudah mempelajari apa yang dimaksud dengan system orientasi objek
dan system terstruktur,dimana yang telah di pelajari itu adalah bagaimana cara
kita membuat sebuah program. Munkin pada saat ini masih banyak yang belum
mengetahui tetang perbedaaan antara system orientasi objek dengan system
orientasi terstruktur.di sini saya akan membahas tentang perbedaan antara Sistem orientasi objek dengen Sistem
terstruktur.
I.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan Sistem Orientasi Objek?
2. Sebutkan ide
dasar dalam Sistem Orientasi Objek? Jelaskan!
3. Apa yang
dimaksud dengan Sistem Terstruktur?
4. Sebtkan data
pengkodean dan kontrol program sturktur?
5. Sebutkan
bentuk dari Sistem Orientasi Objek? Jelaskan!
6. Sebutkan
bahasa pemrograman yang menggunakan Sistem Beorientasi Objek?
7. Sebutkan
keuntungan dari Sistem Orientasi Objek?
8. Sebutkan
bentuk dari Sistem Terstuktur? Jelaskan!
9. Sebutkan
sifat-siafat dari Sistem Terstruktur?
10. Sebutkan bahasa pemrograman yang menggunakan Sistem Terstruktur?
11. Sebutkan tujuan dari Sistem Testruktur?
I. C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar
pembaca dapat memahami lebih jelas tentang perbedaan antara Sistem Orientasi
Objek dan Sistem Terstruktur. Setelah kita dapat memahami perbedaan program tersebut
kita dapat lebih mengerti dan dapat lebih memahami tentang pemrograman serta dapat dijadikan landasan dalam
merancang sebuah model Sistem sesuai dengan kebutuhan.
D. Metode
Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dillakukan
ditujukan untuk mengidentifikasi pengertian dan perbedaan antara Sistem
Orientasi Objek dengan Sistem Orientasi Struktur, dengan mengacu pada
literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.A. Pengertian Sistem Orientasi
Objek
Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode dalam pembuatan program yang bertujuan untuk menyelesaikan kompleksnya berbagai masalah program yang terus meningkat.
II.A.1 Pemrograman orientasi-objek menekankan ide dasar sebagai berikut:
v kelas :
kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu
tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri
atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam
perilaku/turunan dari anjing.
v Objek :
membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program
komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah
program komputer berorientasi objek.
Analisis dan
disain berorientasi objek adalah cara baru dalam suatu masalah dengan
menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar
pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan
perilaku dalam satu entitas.
Pengertian “berorientasi objek”
berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan
dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
II.B. Pengertian Sistem
Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah suatu
teknik yang mencegah masalah besar menjadi lebih kecil dan lebih mudah dipahami
sehingga masalah yang besar dapat diselesaikan dengan baik. Pemrogramman
terstruktur digunakan secara berurutan dan terstuktur baik dalam analisa, cara
dan penulisan program. Program dapat dibagi-bagi menjadi prosedur dan fungsi.
II.B.1 Bahasa pemrograman terstruktur adalah
pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol
program terstruktur.
Kontrol program terstruktur:
1.Runtun – urut (sequence)
2.Pilihan (selection)
3.Pengulangan (repetition – loop)
Kontrol program terstruktur:
1.Runtun – urut (sequence)
2.Pilihan (selection)
3.Pengulangan (repetition – loop)
II.C.
Perbedaan Sistem Orientasi Objek Dengan Sistem Terstruktur
v Sistem
Orientasi Objek
II.C.1 Suatu program disebut dengan
pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat bentuk sebagai berikut:
·
Encapsulation
(pembungkusan)
Encapsulation
adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi
dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak
perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
· Inheritance
(pewarisan)
Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
·
Polymorphism
(polimorfisme –perbedaan bentuk)
Polymorphisme
artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai
polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai
perilaku-perilaku yang berbeda.
II.C.2 Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
·
Visual
Foxpro
·
Java
·
C++
·
Visual
Basic.NET
·
Smalltalk
·
Ruby
·
PHP
·
Delphi
·
Dll.
Bisa dikatakan pada pemrograman
berorientasi objek, dapat dilakukan untuk line lebih dari 100 atau bisa
dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek. pemrograman
berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana
setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode
tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular.
Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek
dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman
Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Berdasarkan
penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul
dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah
dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh
orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan
tracing program).
II.C.3
Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan
seperti :
1.
Maintenance; program lebih mudah dibaca
dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program
hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.
Pengubahan program (berupa penambahan
atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain
menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3.
Dapat digunakannya obyek-obyek sesering
yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan
baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam
kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode
tersebut.
v Sistem
Terstruktur
II.C.4 Ada beberapa bentuk yang digunakan dalam
pemrograman terstruktur yaitu :
·
Sequential
Structure
Struktur Berurutan adalah struktur program yang paling sederhana. Setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah maka hanya ada satu cara memulainya yaitu dari bagian atas, dan cara untuk keluarnya yaitu dari bagian bawah.
·
Loop Structure
Struktur perulangan akan melakukan
proses berulang ulang selama selama Kondisi bernilai True atau selama kondisi
perulangan terpenuhi. Dan Kondisi akan berhenti jika hanya keadaan berubah
menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi. Struktur pengulangan
terdiri dari : FOR .. DO, While .. Do, REPEAT .. UNTIL
II.C.5 Sifat-sifat
dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b.
Untuk
program yang simpel/sederhana.
c. Terdiri dari
pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan terusnya.
d.
Program hanya terdiri dari 3(tiga) struktur dasar,
yaitu struktur berurutan, struktur seleksi dan struktur perulangan.
e. Memuat algoritma
yang efisien, efektif dan sederhana
f. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
g. Tidak menggunakan perintah GOTO
h. Biaya pengujian program relatif rendah
i. Memiliki dokumentasi yang baik
j. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
f. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
g. Tidak menggunakan perintah GOTO
h. Biaya pengujian program relatif rendah
i. Memiliki dokumentasi yang baik
j. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
II.C.6 Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman
terstruktur antara lain:
·
Pascal
·
Cobol
·
Bahasa C
II.C.7
Keuntungan Pemrograman Terstruktur adalah sebagai berikut :
·
Meningkatkan kehandalan program
·
Program mudah dibaca dan ditelusuri
·
Menyederhanakan kerumitan program
·
Lebih mudah dalam pemeliharaan program
·
Meningkatkan produktivitas pemrograman
BAB III
PENUTUP
III.A. Kesimpulan
Dengan menggunakan OOP maka dalam
melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara
menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang
dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman
terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan
data struktur.
Untuk tata nama, keduanya pun
memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri: Object
oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”.
Bila di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita
mengenalnya dengan ” modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan
“argument” pada terstruktur. “attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama
yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur.
Jadi, sangat
jelas sekali bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan
dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan
berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
Permodelan yang mana yang lebh bagus? itu tergantung dari
kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat
adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek
sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat
waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar