MAKALAH
Pendekatan
Sistem Terstruktur dengan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data flow
Diagram)
Nama : Dedi
Kelas : 1IA01
NPM : 51411806
Mata
Kuliah : ILMU SOSIAL DASAR #
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl.
Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok. Telp.7520981, 7863819, 7888112
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi
BAB II PENDAHULUAN
I.A.
Latar Belakang
I.B.
Rumusan Masalah
I.C.
Tujuan
I.D.
Metode Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
II.A. Pendekatan Sistem Terstruktur
II.A.1 Unsur-unsur pada Sistem Informasi
Terstruktur
II.A.2
Beberapa Istilah
II.A.3
Peralatan Terstruktur
II.A.4
Metodologi Terstruktur
II.A.5 Persoalan Lain Tentang
Metode Terstruktur
II.B. ERD (Entity Relationship Diagram)
II.B.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
II.B.2 Pengertian Entitas/Entity
II.B.3 Relasi/Relationship
II.B.4 Atribut/Attribute
II.B.5 Jenis-Jenis Atribut
II.B.6 Derajat Relationship
II.B.7 Komponen-Komponen ERD
(Entity Relationship Diagram)
II.C. DFD (Data flow Diagram)
II.C.1
Pengertian DFD (Data
flow Diagram)
II.C.2 Komponen DFD
II.C.3 Bentuk DFD
II.C.4 Syarat Pembuatan
BAB III
Penutup
III.A. Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.
A. Latar Belakang
Permasalahan
yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan barn tentang
tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti diperlukannya suatu
pendekatan lain. Metode lain itu adalah "pendekatan terstruktur" yang
muncul pada permulaan tahun 1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga
disebut sebagai "pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan
engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan terstruktur
memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak
memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi.
Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan dri
utama pada disain sistem informasi.
"Struktur " dapat dihubungkan dengan cara dan bentuk penyusunan sesuatu.
Struktur juga dapat dikatakan sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan
struktur dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang
dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur
merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis, dan alternanrif
kategori disain.
I.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan Pendekatan Terstruktur?
2. Apa tujuan utama suatu metodologi
perkembangan Sistem Terstruktur?
- Sebutkan unsur-unsur
pada Sistem Informasi Terstruktur?
4. Apa yang dimaksud dengan ERD (Entity
Relationship Diagram)?
5. Apa yang dimaksud dengan
Atribut/Atribute?
6. Sebutkan macam-macam komponen ERD
(Entity Relationship Diagram)?
- Jelaskan
apa yang dimaksud dengan DFD (Data flow Diagram)?
I. C. Tujuan
Agar pembaca
dapat memahami secara detail mengenai Sistem Terstruktur dengan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD
(Data flow Diagram), serta dapat
dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem Terstuktur pemrograman.
I.
D. Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode
ini karena penelitian yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi masalah
Sistem Oientasi Objek dan Unified Modeling Languange dengan mengacu pada
literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A.
Pendekatan Sistem Terstruktur
Kebutuhan
tentang metodologi dalam perkembangan sistem infomasi juga dikemukakan oleh
Brookes dkk. Mereka menyatakan bahwa "Meskipun tahap-tahap perkembangan
sistem merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mempertimbangkan
keseluruhan proses analisis dan disain
sistem, mereka yang bertanggung jawab melaksanakan tugas tersebut memerlukan
gambaran dan metodologi yang harus diikuti. Tanpa metodologi yang sesuai,
seorang analis atau disainer yang kurang berpengalaman akan menemui kesulitan
dalam menentukan yang lebih rumit dapat dipecahkan, dan sistem penyelesaian
(resulting system) mudah perawatannya, fleksibel, lebih memuaskan pemakai,
dapat didokumentasikan dengan lebih baik, sesuai dengan waktu dan anggaran yang
ada. Duran dan McCready menyatakan bahwa keuntungan utama daTipendekatan
terstruktur adalah produktifitas tinggi, sistem kualitas yang lebih baik (bebas
dari kesalahan), perawatan sistem penyelesaian yang lebih mudah, serta
kemampuan yang lebih besar untu.k menarik dan mempertahankan kualitas manusia.
Menurut
Nauman dkk., kita dapat mengatakan bahwa untuk menentukan, menetapkan dan
memenuhi tuntutan informasi organisasi secara tepat dan lengkap, adalah
merupakan tugas sistem informasi organisasi. Unsur paling penting pada sistem
tersebut adalah manusia: manajer, pemakai persone pengembangan sistem, serta
personel pengoperasian. Akan tetapi untuk mendapatkan set persyaratan informasi
yang benar dan lengkap adalah merupakan suatu hal yang sukar. Davis memberikan
tiga alasan sehubungan dengan kesukaran tersebut yaitu:
1. Sebagai pemroses informasi dan
penyelesai masalah manusia mempunyai keterbatasan.
2. Adanya keanekaragaman dan kerumitan
tuntutan informasi.
3. Adanya pola interaksi yang rumit di
antara pemakai dan analis dalam menentukan
tuntutan.
Selama
perkembangan sistem, tuntutan informasi pada organisasi biasanya
didokumentasikan dalam bentuk "pengkhususan fungsional/functional
specification" atau "disain logis/logical design". Tuntutan informasi
ini biasanya menunjukkan adanya kesesuaian antara pihak pemakai dan pihak
pengembang sistem. Pada akhirakhir ini proses tersebut, di berbagai sumber,
dinamakan sebagai "tuntutan engineering/ requirements engineering"
dan telah dikenal sebagai bagian yang paling penting dalam proses perkembangan
sistem informasi.
Seperti
yang akan kita ketahui dalam bab yang akan datang bahwa terdapat
berbagai metodologi perkembangan
sistem terstruktur. Namun demikian pada tiap
metodologi tersebut, hendaknya
dipertimbangkan hal-hal berikut :
* Cara mengetahui disain yang baik
* Cara membuat disain yang baik
* Cara menctokumentasikandisain yang
baik.
Sebagai
keterangan lebih lanjut ialah bahwa suatu metodologi yang efektif akan
menggabungkan pembentukan yang bertujuan (purposeful structuring) dengan modularitas sistem yang dipertimbangkan.
Sistem informasi yang dihasilkan kemudian sebagian besar , jika tidak semua,
akan mencakup hal-hal berikut :
*
dapat
diterima- pemakai mendapatkan kepuasan mutu dan efisiensi.
*
dokumentasi-kejelasan
tujuan dan metode yang didokumentasikan selama
hasil
perkembangan dalam komunikasi yang baik di antara pemakai, pengembang,
sertamanajer.
*
dapat
diuji- kemungkinan kegagalan yang akan datang dan atau ketidakpuasan
pemakai
dapat dikurangi.
*
kepaduan-interaksi
yang maksimum di antara masing-masing komponen
*
(modul).
*
kesesuaian-sistem
tersebut sesuai dengan keseluruhan sistem yang tergabung.
*
ekonomi-harga
sistem hendaknya disesuaikan dengan sumber yang ada.
*
efisiensi-pemanfaatan
sumber yang optimal.
*
rata-rata
perkembangan yang cepat-waktu yang diperlukan untuk pengembangan
relatif
lebih sedikit.
*
memungkinkan
untuk dilaksanakan-sistem yang dihasilkan hendaknya dapat
memenuhi
semua kriteria yang dapat dilakukan.
*
bersifat
luwes-mudah dalam menambah, mengubah serta menghilangkan
komponenlbagian.
*
logis/hirarkis-komponen
sistem satu dengan lainnya disusun secara logis/
hirarkis.
*
tingkat
rangkaian yang baik diantara pemakai, pengembang, serta manajer.
*
tingkatrangkaian
yang rendah-terdapat sedikitinteraksi antarkomponen (modul).
*
memungkinkan
untuk dirawat-usaha dan waktu dalam perawatan serta perbaikan
yang akan
datang dapat dikurangi.
*
modularitas-sistem
ini mempunyai bagian-bagian yang independen(tidak tergantung pada bagian lain)
dan berfungsi tunggal. Bagian-bagian ini dapat digabungkan menjadi satu sistem
yang lengkap; modularisasi (modularization), dekomposisi (decomposition),
penguraian (parsing) merupakan istilah yang dipakai secara tumpang tindih.
*
reliabilitas-rata-rata
kesalahan dapat diperkecil; output yang dihasilkan bersifat
konsisten
dan benar.
*
visibilitas-mudah
untuk mengetahui cara dan sebab dati sesuatu kejadian.
*
sederhana-keruwetan
dan ambiguitas dapat diperkecil.
*
seragam-susunan
komponen (modul) hendaknya seragam.
*
menyenangkan
pemakai-yang rendah-terdapat sedikit interaksi antar komponen (modui).
*
menyenangkan
pemakai-sistem dapat memenuhi kebutuhan si pemakai serta dapat membantu dalam
mencapai tujuan.
Unsur-unsur
di atas dapat pula dikatakan sebagai tujuan sistem informasi pada metodologi sistem
terstruktur. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas seperti pada tabeI II.A.1.
Selama masa
perkembangan, yaitu pada tahap disain dan analisis serta tahap pelaksanaan,
operasi dan perawatan, penyusunan sistem informasi telah menjadi bagian umum
pada sejumlah metodologi logis yang dikenal dengan nama 'metodologi terstruktur.'
Tabel
II.A.1 Unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur
* mudah diterima (acceptable)
* dapat didokumentasikan dengan lebih
baik
* mudah dites
* kohesif
* kompatibel
* ekonomis
* efisisen
* rata-rata perkembangan yang cepat
* dapat dikerjakan
* fleksibel
* logis/hirarkis
* rangkaian yang rendah
* dapat dirawat
* modular
* lebih reliabel
* dapat diselidiki
* sederhana
* tepat waktu
* seragam
* menyenangkan pemakai
Meskipun
pada masa sekarang pemakaian sistem terstruktur sepeni dokumentasi, penelusuran
(walk trough), validasi dan pengujian manajemen proyek terstruktur, selama
proses perkembangan sistem telah menjadi hal yang umum, tapi yang menentukan
adalah tahap analisis dan disain terstruktur.
Duran dan
McCready menyatakan bahwa analisis terstruktur digunakan untuk menentukan dan
menjelaskan sistem terstruktur yang dapat memenuhi tuntutan pemakai, waktu sena
anggaran yang ada. Tujuan dari disain terstruktur ialah untuk mengurangi biaya
sistem informasi dengan memberikan penekanan pada perawatan, sebab perawatan
adalah unsur yang dapat memenuhi kebutuhan si pemakai sena dapat membantu dalam
mencapai tujuan.
Unsur-unsur
di atas dapat pula dikatakan sebagai tujuan sistem informasi pada metodologi
sistem terstruktur. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas seperti pada tabel
4.1. "
Meskipun
terdapat berbagai cara melaksanakan analisis terstruktur dan perancangan terstruktur,
beberapa gambaran metodologi secara bersama menggunakan
model grafikal, penekanan pada
komunikasi dengan pemakai (dan karenanya termasuk
pemakai), pengulangan daTifase yang
sebelumnya dan langkah, dan garis besamya. Dalam proses analisis terstruktur,
model akan menyajikan fungsi dari sistem dibandingkan dengan ani penanganan
itu; dengan kata lain, penekanannya adalah pada komponen logikal dari sistem
dibandingkan dengan komponen tisikal.
Pembicaraan
tentang perancangandanpelaksanaanditangguhkan hingga persetujuan
telah dicapai antara perancang dan
pemakai pada fungsi, atau tujuan, dari sistem. Dalam beberapa metodologi
perancangan terstruktur, sekumpulan kriteria evaluasi adalah membentuk suatu
bagian dari metodologi seperti beberapa ceklis (checklist) untuk penganalis
sistem.
Model yang
digunakan dalam analisis dan perancangan terstruktur dan relasi antaramerekadigambarkan
padagambar4.1. Modelpertamamenunjukkan bagaimana sistem yang ada sekarang
beroperasi oleh komponen fisikalnya. Model kedua adalah penggambaran logikal
dari sistem sekarang, yang disiapkan untuk menunjukkan apakah sistem yang ada
ini bekerja. Model ketiga menyajikan operasi terencana dari sistem yang baru.
Dengan penambahan komponen fisikal yang umum ke dalam modellogika daTisistem
yang baru kemudian sampai pada model tisikal dari sistem yang baru - lihat
nomor 4 gambar A.1 - yang merupakan rincian dari pelaksanaan
aktual.
FISIKAL LOGIKAL
Sistem
lama
Sistem
baru
Gambar 4. 1 Model-model
dalam analisa terstruktur
Selama masa
perkembangan, yaitu pada tahap disain dan analisis sena tahap pelaksanaan,
operasi dan perawat:m, penyususnan sistem informasi telah menjadi bagian umum
padasejumlah metodologi logis yang dikenal dengan nama 'metodologi terstruktur.'
II. A.2 BEBERAPA ISTILAH
Dalam pendekatan
terstruktur, sejumlah istilah perIu dijelaskan di sini. Kamus mendefinisikan
istilah-istilah sebagai berikut:
·
Algoritma
(algorithm) : Prosedur tahap demi tahap untuk pemecahan masalah
·
Metode : Cara, teknik, atau proses sistematis
dari atau untuk mengerjakan sesuatu;
sejumlah kemampuan dan teknik
·
Metodologi
: Sejumlah metode, aturan, dan postulat
yang digunakan dalam suatu disiplin ilmu
·
Strategi : Seni memikirkan dan menggunakan rencana
untuk mencapai tujuan
·
Teknik : Cara menjalankan perincian teknis
·
Peralatan : Segala sesuatu (seperti peralatan) yang
dipakai untuk melakukan suatu
operasi atau segala sesuatu yang
diperlukan dalam pekerjaan dan profesi
Freeman
mendefinisikan metode sebagai cara dalam mengerjakan sesuatu; selanjutnya,
metodologi adalah gabungan dari metode dan peralatan yang dipilih untuk saling
melengkapi bersama dengan prosedur manajemen dan faktor manusia yang diperlukan
dalam pemakaiannya. Teknik didefinisikan sebagi metode dan peralatan informal
sebagai obyek, seperti program, bahasa, bentuk-bentuk dokumen yang membantu
kita dalam melaksanakan suatu metode. Menurut Davis metode merupakan prosedur
yang teratur dan sistematis. Sedangkan metodologi adalah merupakan suatu set
dari metode dan teknik. Dia juga menyatakan bahwa strategi adalah pendekatan
umumuntuk mencapai tujuan, sedangkanmetode dan metodologi merupakan perincian
dalam melaksanakan strategi. Dengan membandingkan istilah metode dan
metodologi, Interfotech menyatakan bahwa metode adalah prosedur untuk melaksanakan
smUutugas, sedangkan metodologi berisi set yang terpadu dari metode-metode,
yang didasarkan padasuatu set yang terdiri atas prinsip-prinsip dasar bersama
dengan aturandalam penerapanmereka. Griffiths (Gr78) mengamati bahwa perbedaan
antara metode dan metodologi tidak pemah jelas. Dia juga mengatakan bahwa
metodologi desain, dalam beberapa hal, menjadi dasar pada semua tahap dalam
proses desain; lebih lanjut, dasar-dasar ini dapat diketahui selengkapnya tanpa
menunjuk ke suatu penerapan khusus.
Seperti
definisi sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa istilah 'metode', 'metodologi'
dan 'strategi' mempunyai makna yang
sangat berdekatan. Dalam teks ini, kita menggunakan istilah 'metode' dalam arti
cara memecahkan masalah; istilah strategi dan metodologi kita anggap sebagai
sinonim, dalam arti kesatuan metode dan peralatan bersama dengan aturan-aturan
yang ada pada perkembangan dan operasi sistem informasi. Juga istilah
'metodologi perkembangan sistem terstruktur' kita artikan sarna dengan
'pendekatan terstruktur' dan sebagainya.
II.A.3 PERALATAN TERSTRUKTUR
Peralatan
yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam
peralatan disain dan peralatan analisis. Howden juga menyebutkan beberapa
peralatan verifikasi-misalnya komparator berkas, harness tes, dan pemantau tampilan--di
samping itujuga ada peralatanmanajemen dan teknik seperti sistem kontrol proyek
otomatis, sistem kontrol proyek, dan generator laporan status proyek.
Perlengkapan
peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur adalah perlengkapan grafik.
Namun demikian terdapatjuga beberapa peralatan nongrafik. Kata
'gambar', sebenarnya, mempunyai
artiyang banyak. Itulah pengertiandasaryang ada
di belakang sebagaian besar peralatan
dan metodologi yang digunakan dalam
pendekatan terstruktur.
Ciri umum
pada sebagian besar peralatan terstruktur lainnya adalah bahwa peralatan itu
didasarkan pada 'konsep pohon/tree consept.' Kita mungkin ingin menggunakan
aplikasi pohon lIntllkrepresentasi data atall ungkapan maupun untuk tree game
atau pohon keplltusan (decision tree). Jika kita mengamati peralatan terstruktur
dari metodologi yang serllpa seperti diagram hirarki, diagram struktur, diagram
Jackson, atau diagram Warnier/Orr, maka kita mengetahui bahwa semua diagram itu
merupakan penerapan konsep pohon.
Beberapa
peralatan yang akan kita bicarakan dalam bab berikut merupakan komponen
metodologi perkembangan sistem yang berturut-turut. Contoh-contoh dari kategori
ini adalah SADT, HIPO, diagram Jackson, diagram Warnier/Orr, diagram aliran
data (DFD), dan diagram struktur.
Terdapat
buku-buku yang mencoba mengungkapkan beberapa usaha untuk menggolongkan
peralatan pendekatan terstruktur tersebut. Sebagai contoh Peters menggolongkan
peralatan itu ke dalam teknik arsitektural, struktural, behavioral, serta
teknik landasdata. Kesulitan yang ada pada klasifikasi tersebut ialah bahwa sering
terjadi peralatan khusus dapat dengan mudah dihubungkan dengan beberapa kategori.
Oleh karena itu kita menggolongkan mereka secara garis besar sebagai peralatan
grafik dan nongrafik. Kita juga menganggap HlPO, diagram aliran data, diagram
struktur, SADT, diagram Jackson, model yang berhubungan penuh, serta diagram
Warnier/Orr sebagai golongan dari peralatan grafik. Sedangkan Kamus Data,
Bahasa Inggris terstruktur, serta kode buatan (pseudocode) kita golongkan sebagai
peralatan nongragfik yang dipakai dalam pendekatan terstruktur.
Hampir
semua peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur identik dengan
peralatan yang dipakai dalam perkembangan software. Penggolongan dan penelitian
yang saksama pada peralatan semacam itu dicantumkan dalam publikasi Departemen
Perdagangan Amerika Serikat.
Peralatan
lain yang sering digunakan bersama dengan peralatan terstruktur adalah kartu
catatan klasik (classical flowchart). Kartu tersebut selain dipakai untuk menjelaskan
logikapemrogramandari suatumasalah,jugadigunakan untukmenjelaskan komponen
fisik pada sistem informasi. Kartu tersebut disebut sebagai kartu sistem
(system flowchart), kemudian beberapasimbolyangdigunakan, ditabulasikan dalam
gambar 4.2.
Punched
card Manual input
Documen Manual operation
Magnetic
tape Auxiliary operation
On-line
storage Off-line storage
Magnetic disk Teminal
or
source/destination
CRT
dispplay Communication
link
Gambar 4.2. Simbol system
flowchart.
II.A.4 METODOLOGI TERSTRUKTUR
Terdapat
berbagaimacam metodologi yang tersedia bagiperkembangan sistem informasi.
Benenati mengadakan pendaftaran sebagian dari paket metodologi perkembangan
sistem - sistem informasi yang ada. Sebagian dari paket-paket tersebut adalah
Atena, Auto Flow, Cara Systems, Development Standards, Dauphin, Domonic,
Glossary, HIPO, Jackson Design,Prosim (Long Range Planning Models), Mentor
Systems Project Methodology Plus, Nichols Project Management Control System,
Odyssey, PACII, PRIDE, Program Design Management (PDM), Project ControlnO,
(System Development Methodology) SDMnO, PROVOC, PSL/PSA, PSDM, SADT,
Software Life Cycle Management (SLCM), Spectrum-I, SREM, Structured Design,
serta Wamier/Orr Diagrams.
Tetapi
sayangnya standar yang jelas belum dibuat oleh pihak perusahaan. Namun demikian
beberapa metodologi sedangdigunakan dengan baik oleh sejumlah organisasi,
dial)taranya adalah Structured Design, Warnier/Orr, Jackson System Development,
dan SADT. Pada bagian ketiga buku tersebut, metodologi yang paling umum dipakai
akan dikelompokkan bersama-sama, kemudian metode yang semacam pada masing-masing
kelompok akan dibahas.
II.A.5 PERSOALAN LAIN TENTANG METODE
TERSTRUKTUR
Masalah
lain yang akan dibahas adalahmasalah yang berhubungan dengan tipe pemakai dari
pendekatan terstruktur, serta penerapan potensialnya. Dari waktu ke waktu
metodologi-metodologi tertentu diperkenalkan secara eksklusif baik untuk keperluan
bisnis maupun non bisnis seperti engineering. Kita berkeyakinan bahwa metodologi
perkembangan sistem yang baik tentu dapat diterapkan bagi semua sistem, baik
bisnis maupun non bisnis.
Sekarang beberapa informasi tentang
dimensi psikologi pada proses perkembangan sistem telah jelas. Perlu diingat
bahwa manusia adalah unsur yang paling penting dalam sistem informasi. Oleh
karena itu tidaklah mengherankan jika kita menyaksikan munculnya kecenderungan
pada dimensi psikologi dalam perkembangan sistem informasi . Faktor manusia
lainnya diungkapkan oleh oleh Miller dalam papernya yang dikenal dengan angka
tujuh yang magis. Dalam papernya itu dia menunjukkan adanya keistimewaan angka
tujuh di dunia, yaitu warna dasar berjumlah tujuh, nada musik tujuh, hari dalam
seminggu tujuh, kategori keputusan mutlak ada tujuh, obyek pada rentang
perhatian tujuh, digit dalam rentang immediate memory ada tujuh. Dalam beberapa
agama, angka tujuh juga mempunyai makna khusus. Sebagai contoh dalam agama
Islam angka tujuh menunjukkan "angka yang sempuma" dan dalam
Judaeo-Christian tradisi menghubungkan sifat dasar kelipatan tiga kosmos dengan
empat unsur alam: air udara, api dan tanah. Dalam metodologi disain terstruktur
angka 7+2 dipakai untuk membatasi jumlah modul atau tingkatan hierarki pada
sistem yang sedang dikembangkan untuk mengatur masalah kerumitan serta untuk
memperjelas sistem informasi penghasil. Masalah pokok yang terdapat pada
kerumitan sistem yang relevan dengan metodologi perkembangan sistem terstruktur
untuk sistem informasi serta hubungannya dengan kemampuan manusia merupakan
masalah bam yang penting.
Kemudian
kita akan membicarakan pendapat tentang metodologi perkembangan sistem
terstruktur bagi sistem informasi. Pada waktu terakhir ini Kimmerly mengatakan
bahwa "ketidakmampuan kita terhadap perangkat keras, paling tidak sebagian,
disebabkan oleh kegagalan dalam praktek analis sistem maupun kegagalan para
sarjana dalam menekankan dengan tepat akanpentingnya estetik, imagery, precursor
kreatifitas dalam metodologi, khususnya yang berhubungan dengan masalah serta
konsepsualisasi permasalahan." Dia kemudian bahwa "oleh karena hasil
dari berbagsi kegiatan revolusi terstruktur tidak hanya, secara pemahaman, tidak
ditekankan, tetapi juga telah dianggap sebagai sesuatu yang secara keseluruhan harus
dihindarkan."
Pada
masalah yang seperti ini tepatlah jika kita meninjau kembali debat "seni versus
pengetahuan" tentang bahasa pemrograman dalam tahun enam puluhan dan tujuh
puluhan. Kita ketahl1ibersama bahwa hasil dari debat tersebut adalah
pernrograman terstruktur yang merupakan metodologi yang dapat dipakai baik oleh
guru maupun murid. Program yang semacam itu jauh lebih efisien jika
dibandingkan program-program lainnya seperti program "clever atau tricky
maupun artistic".Demikian juga metodologi perkembangan sistem terstruktur
pada sistem informasi menunjukkan bahwa proses perkembangan sistem informasi
dapat untuk mengajar maupun untuk belajar, sarnaseperti proses perkembangan
sistem engineering. Akan tetapi, unsur manusia, tentu saja, diperlukan dalam
memutuskan masalah yang kritis. Oleh karena "keputusan
engineering!engineering judgment' merupakan
bagian integral dalam pengembangan
sistem engineering, maka selalu diperlukan analis sistem untuk memasukkan ide
(pemikiran) mereka pada saat proses perkembangan sistem informasi. Di sinilah
arti pentingnya tingkatan kreatifitas dalam perkembangan sistem informasi
terstruktur.
II.B. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram)
adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu
proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.
·
Sistem
adalah kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan
secara bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut.
·
Kebersama-sama’-an
dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas
dengan entitas lainnya.
·
Entitas
(entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti
tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya
Entitas/Entity adalah suatu tempat atau objek
untuk menyimpan data. Contoh: Entitas buku untuk menyimpan atribut mengenai
buku (judul buku, kode buku, pengarang, dsb). Entity digambarkan dengan Persegi
dalam ERD.
Relasi/Relationship adalah hubungan
yang terjadi antara entitas atau lebih. Contoh: Entitas buku dan Entitas
Pengarang memiliki hubungan "ditulis", yang artinya, pengarang
menulis buku, dan buku ditulis pengarang. Selain itu, terdapat relasi "one
to one", "one to many", dan "many to many" dalam
entity. Relasi ini digambarkan dengan garis dalam ERD.
Atribut/Attribute adalah ciri umum
semua entitas atau semua yang ada dalam entitas. Contoh: Entitas pengarang
memiliki atribut nama, alamat, no telpon, dsb. Atribut digambarkan dengan
lingkaran memanjang dalam ERD tapi jarang sekali dalam ERD atribut ikut
digambarkan. Atribut juga sering disebut dengan field atau kolom dalam suatu
ERD.
Jenis-jenis
atribut :
·
Key
: Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.
·
Atribut
Simple : Atribut yang bernilai tunggal.
·
Atribut
Multivalue : Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan
entity.
·
Atribut
Composite : Suatu atribut yang terdiri
dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.
·
Atribut
Derivatif : Suatu atribut yang
dihasilkan dari atribut yang lain.
Derajat Relationship
Terdapat
3 macam derajat dari relationship, yaitu :
1. Unary Degree (derajat satu),
Bila
satu entity mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri. Digambarkan sebagai berikut :
2. Binary degree (derajat dua) dan
Bila
satu relasi menghubugkan dua entity, digambarkan sebagai berikut :
3. Ternary degree (derajat tiga)
Bila
satu entity menghubungkan lebih dari dua entity. Digambarkan sebagai berikut :
Simbol-simbol ER-Diagram
Contoh
Penggambaran Diagram ER
Komponen-komponen ERD
1. Entitas dan Atribut
·
Entitas
adalah tempat penyimpan data, maka entitas yang digambarkan dalam ERD ini merupakan data store yang ada di
DFD dan akan menjadi file data di komputer.
·
Entitas
adalah suatu objek dan memiliki nama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
jika objek ini tidak ada di suatu enterprise (lingkungan tertentu), maka enterprise
tersebut tidak dapat berjalan normal.
·
Contoh,
entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di lingkungan perguruan tinggi, begitu juga
dengan entitas ‘DOSEN’, ‘MT_KULIAH’, dan sebagainya.
·
Di
dalam entitas ‘MAHASISWA’ berisi elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang
terdiri atas NPM, NAMA, KELAS, ALAMAT, dan sebagainya. NPM, NAMA, KELAS, dan
ALAMAT disebut dengan atribut (field).
·
Gambar
memperlihatkan bahwa atribut-atribut NPM, NAMA, ALAMAT, dan TGL_LAHIR harus ada
di dalam biodata seorang mahasiswa.
·
Atribut-atribut
TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT adalah atribut-atribut yang boleh tidak ada di
dalam biodata mahasiswa (karena tidak penting).
·
Sedangkan
atribut NAMA_DOSEN adalah atribut yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa.
·
Pada
akhirnya, entitas ini akan menjadi file data (yang bersifat master file) di
dalam komputer. Master file adalah file utama (yang harus ada, dan sifatnya
jarang berubah).
2. Relasi
·
Relasi
adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di
dalam sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi
(transaction file) di komputer
·
Secara
kalimat logis, contoh relasi yang terjadi di sebuah perpustakaan adalah :
“Anggota meminjam buku,” atau “Anggota mengembalikan buku.” Dalam hal ini,
Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam dan mengembalikan adalah transaksi
(relasi antara anggota dan buku).
II.C.
DFD (Data flow Diagram)
Ide
dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang
baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E.
Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan
arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan
notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika. Penggunaan
notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu
sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris
Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat
membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem
secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan
arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow
diagram, DFD).
II.C.1
Pengertian DFD (Data flow Diagram)
Data
flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya
lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut
akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain
sebagianya). DFD merupakan alat yang
cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem
dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari
sistem yang baik.
Simbol-sombol
yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu:
1. External entity (kesatuan Luar) atau
boundary (batas sistem) Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary)
yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external
entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan
input atau menerima output dari sistem. atau
2. Data flow (arus data) Arus data di DFD
diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan
kesatuan luar.
3. Process (proses) Suatu proses adalah
kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil
suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan
keluar dari proses. atau
4. Data store (simpanan data) Simpanan
data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file
atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.
II.C.2
Komponen-komponen DFD
1.
Komponen
Terminator / Entitas Luar
Terminator
mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang
dikembangkan.Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external
entity).
Terdapat
dua jenis terminator :
Ø Terminator Sumber ( source) :
merupakan terminator yang menjadi sumber.
Ø Terminator Tujuan (sink) : merupakan
terminator yang menjadi tujuan data /
informasi sistem.
2. Proses
Suatu
proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin ataukomputer
dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus
data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD),
proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk
logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari
komputer.
Setiap
proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :
1. Identifikasi proses
Identifikasi
ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuandari proses dan
ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama proses
Nama
proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses
harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses
biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung,
membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain
sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol
proses.
3. Pemroses
Untuk
PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga
proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya,
maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana
suatu proses dilakukan.
Untuk
LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat
tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk
menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.
Suatu
proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses adalah
juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai kemungkinan
arus data dalam suatu proses
a. Suatu
proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus data
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan
menghasilkan sebuah arus data
c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan
menghasilkan lebih dari sebuah arus data
3.
Komponen
Data Flow / Alur Data
Suatu
data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah
menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk
menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem
ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat
oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir,
bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur
data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan
komputer.
Alur
data perlu diberi nama sesuai dengan
data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan
dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.
Ada
empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :
1.
Konsep
Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan
harus dianggap sebagai satu alur data
tunggal, karena data itu mengalir
bersama-sama sebagai satu paket.
2.
Konsep
Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar menunjukkan
sejumlah tembusan paket data yang yang
berasal dari sumber yang sama menuju
ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen
data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data
yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.
3.
Konsep
Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Beberapa alur data yang berbeda
sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
4.
Konsep
Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data harus minimal mengandung satu
proses. Maksud kalimat ini adalah :
·
Suatu
alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau
terminator.
·
Sutu
alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke
suatu proses.
·
Suatu
alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.
4.
Simpanan
Data
Simpanan
data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai
berikut ini :
a.
Suatu file atau database di sistem komputer
b.
Suatu arsip atau catatan manual
c.
Suatu kotak tempat data di meja seseorang
d.
Suatu tabel acuan manual
e.
Suatu agenda atau buku
Simpanan
data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya
BENTUK DATA FLOW DIAGRAM
II.C.3 Bentuk DFD
Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data
Flow Diagram) dan DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih
menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih
menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.
v
PHYSICAL
DATA FLOW
DIAGRAM (PDFD)
PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem
yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses
dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk
proses-proses manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada
akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem,
sehingga analis sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana
sistem tersebut bekerja. Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada
diterapkan, PDFD harus memuat sebagai berikut :
1.
Proses-proses manual juga digambarkan
2. Nama dari arus data harus
menunjukkan fakta penerapannya semacam nomor formulir dan medianya (misalnya
telpon atau surat). Nama arus data mungkin juga menerangkan tentang waktu
mengalirnya (misalnya harian atau mingguan). Dengan kata lain, nama dari arus
data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana
pemakai sistem memahami kerja dari sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan
simpanan non komputer, misalnya kotak in/out yang berfngsi sebagai buffer dari
proses serentak yang beroperasi dengan kecepatan berbeda, sehingga ada sebuah
data yang harus menunggu di buffer.
4. Nama dari simpanan data harus
menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara
manual misalnya dapat menunjukkan buku catatan, meja pekerja atau kotak in/out.
Sedang secara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file ISAM, file
database dan lain sebagainya.
5. Proses harus menunjukkan nama dari
pemroses (processor), yaitu orang, departemen, sistem komputer atau nama
program komputer yang mengeksekusi proses tersebut.
v
LOGICAL
DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)
LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem
yang akan diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana
sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari
kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu 16 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan
Data Flow Diagram proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem.
Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan
biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran
sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya
secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu penggambarannya
dibandingkan dengan PDFD. Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang
hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika,
biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara
komputer saja.
II.C.4 Syarat Pembuatan
Pedoman
bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah sebagai berikut ini :
1. Identifikasikan terlebih dahulu
semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat di sistem. Kesatuan luar
ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di luar bagian
pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus
data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari proses
sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.
2. Identifikasikan semua input dan
output yang terlibat dengan kesatuan luar.
Kesatuan luar Input Output
Langganan
Order langganan -
Bagian
gudang - Tembusan
permintaan persedian
Bagian pengiriman Tembusan Jurnal Faktur, tembusan kredit dan
tembusan
jurnal
Manajer kredit
- Status
piutang
3. Gambarlah terlebih dahulu suatu
diagram konteks (context diagram). DFD merupakan alat untuk structured
analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama
kali secara garis besar (disebut dengan top level) dan memecah-mecahnya menjadi
bagian yang lebih terinci (disebut dengan lower level).
DFD yang pertama kali digambar adalah level teratas (top
level) dan diagram ini disebut context diagram. Dari context diagram ini
kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview
diagram (level 0). Tiaptiap proses di overview diagram akan digambar secara
lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan
digambar kembali dengan 17 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow
Diagram lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai
tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.
BAB III
PENUTUP
III. A. Kesimpulan
- Pendekatan
Sistem Terstruktur
Suatu pendekatan perkembangan sistem
informasi kadang-kadang disebut sebagai 'pendekatan terstruktur' apabila
langkah-langkah perkembangan sistem informasi klasik benar-benar diikuti serta
apabila beberapa peralatan yang sesuai (yang dikenal sebagai peralatan
terstruktur) digunakan pula dalam langkah-Iangkah tersebut. Namun demikian
metodologi terstruktur pada umumnya mengacu pada strategi yang dapat
menghasilkan sistem informasi yang baik. Seperti pada pendekatan klasik
strategi itu memberikan perhatian penuh pada fase disain dan fase analisis
perkembangan sistem. Di samping itu dalam strategi ini juga digunakan konsep
tahap-tahap perkembangan sistem informasi.
Untuk sistem informasi, tujuan utama
suatu metodologi perkembangan sistem terstruktur adalah untuk menghasilkan
sistem informasi serta menggunakan prosedur dan dokumentasi yang baku dan jelas
pula. Sistem informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: mudah diterima,
dapat didokumentasikan dengan baik, dapat diuji dengan baik, kohesif,
kompatibel, ekonomis, efisien, mudah dilaksanakan, fleksibel, hierarkis, mudah
perawatannya, modular, lebihreliabel, mudah diperiksa, sederhana, tepat,
seragam, mudah pemakaiannya, mempunyai rata-rata perkembangan yang cepat, serta
mempunyai rangkaian yang rendah. Dalam pendekatan terstruktur yang menggunakan
model fisik maupun logika sistem modeling sangat penting.
Algoritma, metode, metodologi,
strategi, teknik, dan peralatan merupakan beberapa istilah yang berhubungan
dengan proses perkembangan terstruktur.
Struktur merupakan merupakan unsur penting
dalam proses perkembangan, karena struktur dapat menentukan susunan serta mampu
meningkatkan kemampuan dalam memahami sistem yang kompleks. Pembuatan struktur
sistem informasi baik selama perkembangan, yaitu pada fase disain dan analisis,
maupun selama pelaksanaan, operasi dan perawatan adalah merupakan unsur yang
umum dalam metodologi terstruktur. Terdapat berbagai macam analisis dan
metodologi disain terstruktur. Dalam metodologi disain dan analisis tersebut
penggunaan model grafik, penekanan pada komunikasi dan keterlibatan pemakai,
nonlinier atau pengulangan, serta kaji ulang merupakan unsur-unsur penting.
Hampir semuaperalatan yang dipakai
pada pendekatan terstruktur merupakan peralatan yang dipakai pada perkembangan
perangkat lunak. Sistem flowchart juga dapat dipakai bersama dengan peralatan
terstruktur.
Terdapat sejumlah metodologi terstruktur
untuk perkembangan sistem informasi. Beberapa metodologi tersebut ada yang bersifat
manual dan ada yang telah menggunakan komputer.
Akhir-akhir ini dimensi psikologi dari
proses perkembangan sistem informasi lebih diperhatikan. Beberapa kritik yang
ditujukan kepada pendekatan terstruktur, dalam hal bahasa pemrograman,
menghasilkan debat "seni versus ilmu pengetahuan" pada akhir tahun
60-an. Ciri metodologi perkembangan sistem terstruktur yang paling penting adalah
bahwa metodologi tersebut mudah diajarkan serta mudah dipelajari.
- ERD (Entity
Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship
Diagram) adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam
suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.
Entitas/Entity adalah
suatu tempat atau objek untuk menyimpan data. Contoh: Entitas buku untuk
menyimpan atribut mengenai buku (judul buku, kode buku, pengarang, dsb). Entity
digambarkan dengan Persegi dalam ERD.
Relasi/Relationship
adalah hubungan yang terjadi antara entitas atau lebih. Contoh: Entitas buku
dan Entitas Pengarang memiliki hubungan "ditulis", yang artinya,
pengarang menulis buku, dan buku ditulis pengarang. Selain itu, terdapat relasi
"one to one", "one to many", dan "many to many"
dalam entity. Relasi ini digambarkan dengan garis dalam ERD.
Atribut/Attribute adalah
ciri umum semua entitas atau semua yang ada dalam entitas. Contoh: Entitas
pengarang memiliki atribut nama, alamat, no telpon, dsb. Atribut digambarkan
dengan lingkaran memanjang dalam ERD tapi jarang sekali dalam ERD atribut ikut
digambarkan. Atribut juga sering disebut dengan field atau kolom dalam suatu
ERD.
Jenis-jenis atribut,
yaitu Key, Atribut Simple, Atribut Multivalue, Atribuy, Composite, Atribut
Derivatif.
Derajat
Relationship
Terdapat 3 macam derajat dari
relationship, yaitu :
a.
Unary
Degree (derajat satu),
Bila satu entity
mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri
- Binary degree (derajat dua) dan
c.
Ternary
degree (derajat tiga)
Komponen-komponen
ERD
a.
Entitas
dan Atribut
b.
Relasi
3.
DFD
(Data flow Diagram)
Pengertian
DFD (Data flow Diagram)
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu,
harddisk, tape, diskette, dan lain sebagianya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat
menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih
lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Komponen-komponen DFD
1. Komponen Terminator / Entitas Luar
2.
Proses
3. Komponen Data Flow / Alur Data
4. Simpanan Data
Bentuk
DFD
v
PHYSICAL
DATA FLOW
DIAGRAM (PDFD)
v
LOGICAL
DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)
Syarat
Pembuatan
1.
Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2.
Pemberian nomor pada komponen proses
3.
Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4.
Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5.
Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
DAFTAR
PUSTAKA