Sabtu, 17 Desember 2011


MAKALAH
Perbedaan Antara Sistem Orientasi Objek dengan Sistem Terstruktur
                                                       





Nama              : Dedi
Kelas               : 1IA01
NPM               : 51411806
Mata Kuliah  : ILMU SOSIAL DASAR #
 

UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok. Telp.7520981, 7863819, 7888112


DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi
BAB II
PENDAHULUAN
           I.A. Latar Belakang
           I.B. Rumusan Masalah
           I.C. Tujuan
           I.D. Metode Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
         II.A.    Pengertian Sistem Orientasi Objek
         II.A.1  Ide Dasar Sistem Orientasi Objek 
               
         II.B.    Pengertian Sistem Terstruktur
         II.B.1  Pengkodean dan Kontrol Program Terstruktur
         
         II.C.   Perbedaan Sistem Orientasi Objekl denagn Sistem Terstruktu
         II.C.1 Bentuk Sistem Orientasi Objek
         II.C.2 Bahasa pemrograman menggunakan Sistem Orientasi Objek
         II.C.3 Keuntungan dari Sistem Orientasi Objek
         II.C.4 Bentuk Sistem terstruktur
         II.C.5 Sifat-sifat Sistem Terstruktur
         II.C.6 Bahasa pemrograman menggunakan SistemTerstruktur
         II.C.7 Keuntungan Sistem Terstruktur........................................................9

BAB III
PENUTUP 
          III.A.  Kesimpulan 
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN


I.            A. Latar Belakang
Pada saat ini kita sudah mempelajari apa yang dimaksud dengan system orientasi objek dan system terstruktur,dimana yang telah di pelajari itu adalah bagaimana cara kita membuat sebuah program. Munkin pada saat ini masih banyak yang belum mengetahui tetang perbedaaan antara system orientasi objek dengan system orientasi terstruktur.di sini saya akan membahas tentang perbedaan  antara Sistem orientasi objek dengen Sistem terstruktur.
I.            B. Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan Sistem Orientasi Objek?
2.    Sebutkan ide dasar dalam Sistem Orientasi Objek? Jelaskan!
3.    Apa yang dimaksud dengan Sistem Terstruktur?
4.    Sebtkan data pengkodean dan kontrol program sturktur?
5.    Sebutkan bentuk dari Sistem Orientasi Objek? Jelaskan!
6.    Sebutkan bahasa pemrograman yang menggunakan Sistem Beorientasi Objek?
7.    Sebutkan keuntungan dari Sistem Orientasi Objek?
8.    Sebutkan bentuk dari Sistem Terstuktur? Jelaskan!
9.    Sebutkan sifat-siafat dari Sistem Terstruktur?
10.  Sebutkan bahasa pemrograman yang menggunakan Sistem Terstruktur?
11.  Sebutkan tujuan dari Sistem Testruktur?

I.  C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami lebih jelas tentang perbedaan antara Sistem Orientasi Objek dan Sistem Terstruktur. Setelah  kita dapat memahami perbedaan program tersebut kita dapat lebih mengerti dan dapat lebih memahami tentang pemrograman serta dapat dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem sesuai dengan kebutuhan.

D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi pengertian dan perbedaan antara Sistem Orientasi Objek dengan Sistem Orientasi Struktur, dengan mengacu pada literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.

BAB II
PEMBAHASAN


II.A. Pengertian Sistem Orientasi Objek

              Object Oriented Programming (OOP)  adalah suatu metode dalam pembuatan program yang bertujuan untuk menyelesaikan kompleksnya berbagai masalah program yang terus meningkat.

II.A.1 Pemrograman orientasi-objek menekankan ide dasar sebagai berikut:

v  kelas : kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing.
v  Objek : membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.
Pengertian berorientasi objekberarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.

II.B. Pengertian Sistem Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah suatu teknik yang mencegah masalah besar menjadi lebih kecil dan lebih mudah dipahami sehingga masalah yang besar dapat diselesaikan dengan baik. Pemrogramman terstruktur digunakan secara berurutan dan terstuktur baik dalam analisa, cara dan penulisan program. Program dapat dibagi-bagi menjadi prosedur dan fungsi.
II.B.1  Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Kontrol program terstruktur:
1.Runtun – urut (sequence)
2.Pilihan (selection)
3.Pengulangan (repetition – loop)

II.C. Perbedaan Sistem Orientasi Objek Dengan Sistem Terstruktur
v  Sistem Orientasi Objek
II.C.1 Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat bentuk sebagai berikut:
·         Encapsulation (pembungkusan)
Encapsulation adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
·       Inheritance (pewarisan)
Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
·      Polymorphism (polimorfisme –perbedaan bentuk)
Polymorphisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.


II.C.2  Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
·         Visual Foxpro
·         Java
·         C++
·         Visual Basic.NET
·         Smalltalk
·         Ruby
·         PHP
·         Delphi
·         Dll.

Bisa dikatakan pada pemrograman berorientasi objek, dapat dilakukan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek. pemrograman berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular. Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program).

II.C.3 Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.         Maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.        Pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3.      Dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
v  Sistem Terstruktur
II.C.4  Ada beberapa bentuk yang digunakan dalam pemrograman terstruktur yaitu :
·       Sequential Structure

Struktur Berurutan adalah struktur program yang paling sederhana. Setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah maka hanya ada satu cara memulainya yaitu dari bagian atas, dan cara untuk keluarnya yaitu dari bagian bawah.
·      Loop Structure 
Struktur perulangan akan melakukan proses berulang ulang selama selama Kondisi bernilai True atau selama kondisi perulangan terpenuhi. Dan Kondisi akan berhenti jika hanya keadaan berubah menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi. Struktur pengulangan terdiri dari : FOR .. DO, While .. Do, REPEAT .. UNTIL

           
II.C.5 Sifat-sifat dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Untuk program yang simpel/sederhana.
c. Terdiri dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan       terusnya.
d.   Program hanya terdiri dari 3(tiga) struktur dasar, yaitu struktur berurutan, struktur seleksi dan struktur perulangan.
e. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana

f. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami

g. Tidak menggunakan perintah GOTO

h. Biaya pengujian program relatif rendah

i. Memiliki dokumentasi yang baik

j. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
II.C.6  Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur antara lain:
·         Pascal
·         Cobol
·         Bahasa C
II.C.7 Keuntungan Pemrograman Terstruktur adalah sebagai berikut :
·         Meningkatkan kehandalan program
·         Program mudah dibaca dan ditelusuri
·         Menyederhanakan kerumitan program
·         Lebih mudah dalam pemeliharaan program
·         Meningkatkan produktivitas pemrograman


BAB III
PENUTUP

III.A. Kesimpulan
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur.
Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian tersendiri: Object oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ” modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur. “attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel” pada pemrograman terstruktur.
Jadi, sangat jelas sekali bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
Permodelan yang mana yang lebh bagus? itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.


DAFTAR PUSTAKA




MAKALAH
Pendekatan Sistem Terstruktur dengan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data flow Diagram)
                                                       





Nama              : Dedi
Kelas               : 1IA01
NPM               : 51411806
Mata Kuliah  : ILMU SOSIAL DASAR #
 

UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok. Telp.7520981, 7863819, 7888112

DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi  
BAB II PENDAHULUAN
           I.A. Latar Belakang
           I.B. Rumusan Masalah
           I.C. Tujuan
           I.D. Metode Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
           II.A.  Pendekatan Sistem Terstruktur
           II.A.1 Unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur
           II.A.2 Beberapa Istilah
           II.A.3 Peralatan Terstruktur
           II.A.4 Metodologi Terstruktur
           II.A.5 Persoalan Lain Tentang Metode Terstruktur
           II.B.  ERD (Entity Relationship Diagram)
           II.B.1 ERD (Entity Relationship Diagram)
           II.B.2 Pengertian Entitas/Entity
           II.B.3 Relasi/Relationship
           II.B.4 Atribut/Attribute  
           II.B.5 Jenis-Jenis Atribut
           II.B.6 Derajat Relationship
           II.B.7 Komponen-Komponen ERD (Entity Relationship Diagram)
 II.C.  DFD (Data flow Diagram)
           II.C.1 Pengertian DFD (Data flow Diagram) 
           II.C.2 Komponen DFD
           II.C.3 Bentuk DFD  
           II.C.4 Syarat Pembuatan
BAB III Penutup
          III.A.  Kesimpulan
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN


I.            A. Latar Belakang
Permasalahan yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan kecenderungan barn tentang tahap-tahap perkembangan sistem informasi, merupakan bukti diperlukannya suatu pendekatan lain. Metode lain itu adalah "pendekatan terstruktur" yang muncul pada permulaan tahun 1970.Pada masa sekarang pendekatan tersebut juga disebut sebagai "pendekatan operasional". Seperti pada pendekatan engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur merupakan dri utama pada disain sistem  informasi. "Struktur " dapat dihubungkan dengan cara dan bentuk penyusunan sesuatu. Struktur juga dapat dikatakan sebagai sistem.yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang dikuasai oleh karakter umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur merupakan suatu proses pengenalan (identifying), analisis, dan alternanrif kategori disain.

I.            B. Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Terstruktur?
2.    Apa tujuan utama suatu metodologi perkembangan Sistem Terstruktur?
  1. Sebutkan unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur?
4.    Apa yang dimaksud dengan ERD (Entity Relationship Diagram)?
5.    Apa yang dimaksud dengan Atribut/Atribute?
6.    Sebutkan macam-macam komponen ERD (Entity Relationship Diagram)?
  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DFD (Data flow Diagram)?

I.  C. Tujuan
Agar pembaca dapat memahami secara detail mengenai Sistem Terstruktur dengan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data flow Diagram), serta dapat dijadikan landasan dalam merancang sebuah model Sistem Terstuktur  pemrograman.
I.                   D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dillakukan ditujukan untuk mengidentifikasi masalah Sistem Oientasi Objek dan Unified Modeling Languange dengan mengacu pada literetur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.
 BAB II
PEMBAHASAN

II.A. Pendekatan Sistem Terstruktur

Kebutuhan tentang metodologi dalam perkembangan sistem infomasi juga dikemukakan oleh Brookes dkk. Mereka menyatakan bahwa "Meskipun tahap-tahap perkembangan sistem merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mempertimbangkan
keseluruhan proses analisis dan disain sistem, mereka yang bertanggung jawab melaksanakan tugas tersebut memerlukan gambaran dan metodologi yang harus diikuti. Tanpa metodologi yang sesuai, seorang analis atau disainer yang kurang berpengalaman akan menemui kesulitan dalam menentukan yang lebih rumit dapat dipecahkan, dan sistem penyelesaian (resulting system) mudah perawatannya, fleksibel, lebih memuaskan pemakai, dapat didokumentasikan dengan lebih baik, sesuai dengan waktu dan anggaran yang ada. Duran dan McCready menyatakan bahwa keuntungan utama daTipendekatan terstruktur adalah produktifitas tinggi, sistem kualitas yang lebih baik (bebas dari kesalahan), perawatan sistem penyelesaian yang lebih mudah, serta kemampuan yang lebih besar untu.k menarik dan mempertahankan kualitas manusia.

Menurut Nauman dkk., kita dapat mengatakan bahwa untuk menentukan, menetapkan dan memenuhi tuntutan informasi organisasi secara tepat dan lengkap, adalah merupakan tugas sistem informasi organisasi. Unsur paling penting pada sistem tersebut adalah manusia: manajer, pemakai persone pengembangan sistem, serta personel pengoperasian. Akan tetapi untuk mendapatkan set persyaratan informasi yang benar dan lengkap adalah merupakan suatu hal yang sukar. Davis memberikan tiga alasan sehubungan dengan kesukaran tersebut yaitu:
1. Sebagai pemroses informasi dan penyelesai masalah manusia mempunyai keterbatasan.
2. Adanya keanekaragaman dan kerumitan tuntutan informasi.
3. Adanya pola interaksi yang rumit di antara pemakai dan analis dalam menentukan
tuntutan.

Selama perkembangan sistem, tuntutan informasi pada organisasi biasanya didokumentasikan dalam bentuk "pengkhususan fungsional/functional specification" atau "disain logis/logical design". Tuntutan informasi ini biasanya menunjukkan adanya kesesuaian antara pihak pemakai dan pihak pengembang sistem. Pada akhirakhir ini proses tersebut, di berbagai sumber, dinamakan sebagai "tuntutan engineering/ requirements engineering" dan telah dikenal sebagai bagian yang paling penting dalam proses perkembangan sistem informasi.

Seperti yang akan kita ketahui dalam bab yang akan datang bahwa terdapat
berbagai metodologi perkembangan sistem terstruktur. Namun demikian pada tiap
metodologi tersebut, hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut :
* Cara mengetahui disain yang baik
* Cara membuat disain yang baik
* Cara menctokumentasikandisain yang baik.

Sebagai keterangan lebih lanjut ialah bahwa suatu metodologi yang efektif akan menggabungkan pembentukan yang bertujuan (purposeful structuring) dengan  modularitas sistem yang dipertimbangkan. Sistem informasi yang dihasilkan kemudian sebagian besar , jika tidak semua, akan mencakup hal-hal berikut :
*        dapat diterima- pemakai mendapatkan kepuasan mutu dan efisiensi.
*        dokumentasi-kejelasan tujuan dan metode yang didokumentasikan selama
hasil perkembangan dalam komunikasi yang baik di antara pemakai, pengembang,
sertamanajer.
*        dapat diuji- kemungkinan kegagalan yang akan datang dan atau ketidakpuasan
pemakai dapat dikurangi.
*      kepaduan-interaksi yang maksimum di antara masing-masing komponen
*      (modul).
*        kesesuaian-sistem tersebut sesuai dengan keseluruhan sistem yang tergabung.
*        ekonomi-harga sistem hendaknya disesuaikan dengan sumber yang ada.
*        efisiensi-pemanfaatan sumber yang optimal.
*        rata-rata perkembangan yang cepat-waktu yang diperlukan untuk pengembangan
relatif lebih sedikit.
*        memungkinkan untuk dilaksanakan-sistem yang dihasilkan hendaknya dapat
memenuhi semua kriteria yang dapat dilakukan.
*        bersifat luwes-mudah dalam menambah, mengubah serta menghilangkan
komponenlbagian.
*        logis/hirarkis-komponen sistem satu dengan lainnya disusun secara logis/
hirarkis.
*        tingkat rangkaian yang baik diantara pemakai, pengembang, serta manajer.
*        tingkatrangkaian yang rendah-terdapat sedikitinteraksi antarkomponen (modul).
*        memungkinkan untuk dirawat-usaha dan waktu dalam perawatan serta perbaikan
yang akan datang dapat dikurangi.
*        modularitas-sistem ini mempunyai bagian-bagian yang independen(tidak tergantung pada bagian lain) dan berfungsi tunggal. Bagian-bagian ini dapat digabungkan menjadi satu sistem yang lengkap; modularisasi (modularization), dekomposisi (decomposition), penguraian (parsing) merupakan istilah yang dipakai secara tumpang tindih.
*        reliabilitas-rata-rata kesalahan dapat diperkecil; output yang dihasilkan bersifat
konsisten dan benar.
*        visibilitas-mudah untuk mengetahui cara dan sebab dati sesuatu kejadian.
*        sederhana-keruwetan dan ambiguitas dapat diperkecil.
*        seragam-susunan komponen (modul) hendaknya seragam.
*        menyenangkan pemakai-yang rendah-terdapat sedikit interaksi antar komponen (modui).
*        menyenangkan pemakai-sistem dapat memenuhi kebutuhan si pemakai serta dapat membantu dalam mencapai tujuan.

Unsur-unsur di atas dapat pula dikatakan sebagai tujuan sistem informasi pada metodologi sistem terstruktur. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas seperti pada tabeI II.A.1.

Selama masa perkembangan, yaitu pada tahap disain dan analisis serta tahap pelaksanaan, operasi dan perawatan, penyusunan sistem informasi telah menjadi bagian umum pada sejumlah metodologi logis yang dikenal dengan nama 'metodologi terstruktur.'

Tabel II.A.1 Unsur-unsur pada Sistem Informasi Terstruktur
 

* mudah diterima (acceptable)
* dapat didokumentasikan dengan lebih baik
* mudah dites
* kohesif
* kompatibel
* ekonomis
* efisisen
* rata-rata perkembangan yang cepat
* dapat dikerjakan
* fleksibel
* logis/hirarkis
* rangkaian yang rendah
* dapat dirawat
* modular
* lebih reliabel
* dapat diselidiki
* sederhana
* tepat waktu
* seragam
* menyenangkan pemakai
 

Meskipun pada masa sekarang pemakaian sistem terstruktur sepeni dokumentasi, penelusuran (walk trough), validasi dan pengujian manajemen proyek terstruktur, selama proses perkembangan sistem telah menjadi hal yang umum, tapi yang menentukan adalah tahap analisis dan disain terstruktur.

Duran dan McCready menyatakan bahwa analisis terstruktur digunakan untuk menentukan dan menjelaskan sistem terstruktur yang dapat memenuhi tuntutan pemakai, waktu sena anggaran yang ada. Tujuan dari disain terstruktur ialah untuk mengurangi biaya sistem informasi dengan memberikan penekanan pada perawatan, sebab perawatan adalah unsur yang dapat memenuhi kebutuhan si pemakai sena dapat membantu dalam mencapai tujuan.

Unsur-unsur di atas dapat pula dikatakan sebagai tujuan sistem informasi pada metodologi sistem terstruktur. Unsur-unsur tersebut dapat diringkas seperti pada tabel 4.1. "

Meskipun terdapat berbagai cara melaksanakan analisis terstruktur dan perancangan terstruktur, beberapa gambaran metodologi secara bersama menggunakan
model grafikal, penekanan pada komunikasi dengan pemakai (dan karenanya termasuk
pemakai), pengulangan daTifase yang sebelumnya dan langkah, dan garis besamya. Dalam proses analisis terstruktur, model akan menyajikan fungsi dari sistem dibandingkan dengan ani penanganan itu; dengan kata lain, penekanannya adalah pada komponen logikal dari sistem dibandingkan dengan komponen tisikal.

Pembicaraan tentang perancangandanpelaksanaanditangguhkan hingga persetujuan
telah dicapai antara perancang dan pemakai pada fungsi, atau tujuan, dari sistem. Dalam beberapa metodologi perancangan terstruktur, sekumpulan kriteria evaluasi adalah membentuk suatu bagian dari metodologi seperti beberapa ceklis (checklist) untuk penganalis sistem.

Model yang digunakan dalam analisis dan perancangan terstruktur dan relasi antaramerekadigambarkan padagambar4.1. Modelpertamamenunjukkan bagaimana sistem yang ada sekarang beroperasi oleh komponen fisikalnya. Model kedua adalah penggambaran logikal dari sistem sekarang, yang disiapkan untuk menunjukkan apakah sistem yang ada ini bekerja. Model ketiga menyajikan operasi terencana dari sistem yang baru. Dengan penambahan komponen fisikal yang umum ke dalam modellogika daTisistem yang baru kemudian sampai pada model tisikal dari sistem yang baru - lihat nomor 4 gambar A.1 - yang merupakan rincian dari pelaksanaan
aktual.


 FISIKAL                                                                          LOGIKAL
 



                                                        
1
2
Flowchart: Connector: 1 Flowchart: Connector: 2
 


Sistem lama
           
4
3
Flowchart: Connector: 4 Flowchart: Connector: 3
 













Sistem baru


Gambar 4. 1 Model-model dalam analisa terstruktur

Selama masa perkembangan, yaitu pada tahap disain dan analisis sena tahap pelaksanaan, operasi dan perawat:m, penyususnan sistem informasi telah menjadi bagian umum padasejumlah metodologi logis yang dikenal dengan nama 'metodologi terstruktur.'


II. A.2  BEBERAPA ISTILAH

Dalam pendekatan terstruktur, sejumlah istilah perIu dijelaskan di sini. Kamus mendefinisikan istilah-istilah sebagai berikut:

·      Algoritma (algorithm) : Prosedur tahap demi tahap untuk pemecahan masalah
·      Metode       : Cara, teknik, atau proses sistematis dari atau untuk mengerjakan sesuatu;
              sejumlah kemampuan dan teknik
·      Metodologi : Sejumlah metode, aturan, dan postulat yang digunakan dalam suatu disiplin                       ilmu
·      Strategi       : Seni memikirkan dan menggunakan rencana untuk mencapai tujuan
·      Teknik        : Cara menjalankan perincian teknis
·      Peralatan    : Segala sesuatu (seperti peralatan) yang dipakai untuk melakukan suatu                            operasi atau segala sesuatu yang diperlukan dalam pekerjaan dan profesi

Freeman mendefinisikan metode sebagai cara dalam mengerjakan sesuatu; selanjutnya, metodologi adalah gabungan dari metode dan peralatan yang dipilih untuk saling melengkapi bersama dengan prosedur manajemen dan faktor manusia yang diperlukan dalam pemakaiannya. Teknik didefinisikan sebagi metode dan peralatan informal sebagai obyek, seperti program, bahasa, bentuk-bentuk dokumen yang membantu kita dalam melaksanakan suatu metode. Menurut Davis metode merupakan prosedur yang teratur dan sistematis. Sedangkan metodologi adalah merupakan suatu set dari metode dan teknik. Dia juga menyatakan bahwa strategi adalah pendekatan umumuntuk mencapai tujuan, sedangkanmetode dan metodologi merupakan perincian dalam melaksanakan strategi. Dengan membandingkan istilah metode dan metodologi, Interfotech menyatakan bahwa metode adalah prosedur untuk melaksanakan smUutugas, sedangkan metodologi berisi set yang terpadu dari metode-metode, yang didasarkan padasuatu set yang terdiri atas prinsip-prinsip dasar bersama dengan aturandalam penerapanmereka. Griffiths (Gr78) mengamati bahwa perbedaan antara metode dan metodologi tidak pemah jelas. Dia juga mengatakan bahwa metodologi desain, dalam beberapa hal, menjadi dasar pada semua tahap dalam proses desain; lebih lanjut, dasar-dasar ini dapat diketahui selengkapnya tanpa menunjuk ke suatu penerapan khusus.

Seperti definisi sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa istilah 'metode', 'metodologi'
dan 'strategi' mempunyai makna yang sangat berdekatan. Dalam teks ini, kita menggunakan istilah 'metode' dalam arti cara memecahkan masalah; istilah strategi dan metodologi kita anggap sebagai sinonim, dalam arti kesatuan metode dan peralatan bersama dengan aturan-aturan yang ada pada perkembangan dan operasi sistem informasi. Juga istilah 'metodologi perkembangan sistem terstruktur' kita artikan sarna dengan 'pendekatan terstruktur' dan sebagainya.


II.A.3 PERALATAN TERSTRUKTUR

Peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam peralatan disain dan peralatan analisis. Howden juga menyebutkan beberapa peralatan verifikasi-misalnya komparator berkas, harness tes, dan pemantau tampilan--di samping itujuga ada peralatanmanajemen dan teknik seperti sistem kontrol proyek otomatis, sistem kontrol proyek, dan generator laporan status proyek.

Perlengkapan peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur adalah perlengkapan grafik. Namun demikian terdapatjuga beberapa peralatan nongrafik. Kata
'gambar', sebenarnya, mempunyai artiyang banyak. Itulah pengertiandasaryang ada
di belakang sebagaian besar peralatan dan metodologi yang digunakan dalam
pendekatan terstruktur.

Ciri umum pada sebagian besar peralatan terstruktur lainnya adalah bahwa peralatan itu didasarkan pada 'konsep pohon/tree consept.' Kita mungkin ingin menggunakan aplikasi pohon lIntllkrepresentasi data atall ungkapan maupun untuk tree game atau pohon keplltusan (decision tree). Jika kita mengamati peralatan terstruktur dari metodologi yang serllpa seperti diagram hirarki, diagram struktur, diagram Jackson, atau diagram Warnier/Orr, maka kita mengetahui bahwa semua diagram itu merupakan penerapan konsep pohon.

Beberapa peralatan yang akan kita bicarakan dalam bab berikut merupakan komponen metodologi perkembangan sistem yang berturut-turut. Contoh-contoh dari kategori ini adalah SADT, HIPO, diagram Jackson, diagram Warnier/Orr, diagram aliran data (DFD), dan diagram struktur.

Terdapat buku-buku yang mencoba mengungkapkan beberapa usaha untuk menggolongkan peralatan pendekatan terstruktur tersebut. Sebagai contoh Peters menggolongkan peralatan itu ke dalam teknik arsitektural, struktural, behavioral, serta teknik landasdata. Kesulitan yang ada pada klasifikasi tersebut ialah bahwa sering terjadi peralatan khusus dapat dengan mudah dihubungkan dengan beberapa kategori. Oleh karena itu kita menggolongkan mereka secara garis besar sebagai peralatan grafik dan nongrafik. Kita juga menganggap HlPO, diagram aliran data, diagram struktur, SADT, diagram Jackson, model yang berhubungan penuh, serta diagram Warnier/Orr sebagai golongan dari peralatan grafik. Sedangkan Kamus Data, Bahasa Inggris terstruktur, serta kode buatan (pseudocode) kita golongkan sebagai peralatan nongragfik yang dipakai dalam pendekatan terstruktur.

Hampir semua peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur identik dengan peralatan yang dipakai dalam perkembangan software. Penggolongan dan penelitian yang saksama pada peralatan semacam itu dicantumkan dalam publikasi Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Peralatan lain yang sering digunakan bersama dengan peralatan terstruktur adalah kartu catatan klasik (classical flowchart). Kartu tersebut selain dipakai untuk menjelaskan logikapemrogramandari suatumasalah,jugadigunakan untukmenjelaskan komponen fisik pada sistem informasi. Kartu tersebut disebut sebagai kartu sistem (system flowchart), kemudian beberapasimbolyangdigunakan, ditabulasikan dalam gambar 4.2.


 

                                    Punched card                                             Manual input                  

 



                                    Documen                                                    Manual operation


 



                                    Magnetic tape                                             Auxiliary operation

 



                                    On-line storage                                           Off-line storage  

 





Magnetic disk                                                 Teminal or
source/destination


 

                                   
CRT dispplay                                                  Communication link



Gambar 4.2. Simbol system flowchart.


II.A.4 METODOLOGI TERSTRUKTUR

Terdapat berbagaimacam metodologi yang tersedia bagiperkembangan sistem informasi. Benenati mengadakan pendaftaran sebagian dari paket metodologi perkembangan sistem - sistem informasi yang ada. Sebagian dari paket-paket tersebut adalah Atena, Auto Flow, Cara Systems, Development Standards, Dauphin, Domonic, Glossary, HIPO, Jackson Design,Prosim (Long Range Planning Models), Mentor Systems Project Methodology Plus, Nichols Project Management Control System, Odyssey, PACII, PRIDE, Program Design Management (PDM), Project ControlnO, (System Development Methodology) SDMnO, PROVOC, PSL/PSA, PSDM, SADT, Software Life Cycle Management (SLCM), Spectrum-I, SREM, Structured Design, serta Wamier/Orr Diagrams.

Tetapi sayangnya standar yang jelas belum dibuat oleh pihak perusahaan. Namun demikian beberapa metodologi sedangdigunakan dengan baik oleh sejumlah organisasi, dial)taranya adalah Structured Design, Warnier/Orr, Jackson System Development, dan SADT. Pada bagian ketiga buku tersebut, metodologi yang paling umum dipakai akan dikelompokkan bersama-sama, kemudian metode yang semacam pada masing-masing kelompok akan dibahas.


II.A.5 PERSOALAN LAIN TENTANG METODE TERSTRUKTUR

Masalah lain yang akan dibahas adalahmasalah yang berhubungan dengan tipe pemakai dari pendekatan terstruktur, serta penerapan potensialnya. Dari waktu ke waktu metodologi-metodologi tertentu diperkenalkan secara eksklusif baik untuk keperluan bisnis maupun non bisnis seperti engineering. Kita berkeyakinan bahwa metodologi perkembangan sistem yang baik tentu dapat diterapkan bagi semua sistem, baik bisnis maupun non bisnis.
Sekarang beberapa informasi tentang dimensi psikologi pada proses perkembangan sistem telah jelas. Perlu diingat bahwa manusia adalah unsur yang paling penting dalam sistem informasi. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kita menyaksikan munculnya kecenderungan pada dimensi psikologi dalam perkembangan sistem informasi . Faktor manusia lainnya diungkapkan oleh oleh Miller dalam papernya yang dikenal dengan angka tujuh yang magis. Dalam papernya itu dia menunjukkan adanya keistimewaan angka tujuh di dunia, yaitu warna dasar berjumlah tujuh, nada musik tujuh, hari dalam seminggu tujuh, kategori keputusan mutlak ada tujuh, obyek pada rentang perhatian tujuh, digit dalam rentang immediate memory ada tujuh. Dalam beberapa agama, angka tujuh juga mempunyai makna khusus. Sebagai contoh dalam agama Islam angka tujuh menunjukkan "angka yang sempuma" dan dalam Judaeo-Christian tradisi menghubungkan sifat dasar kelipatan tiga kosmos dengan empat unsur alam: air udara, api dan tanah. Dalam metodologi disain terstruktur angka 7+2 dipakai untuk membatasi jumlah modul atau tingkatan hierarki pada sistem yang sedang dikembangkan untuk mengatur masalah kerumitan serta untuk memperjelas sistem informasi penghasil. Masalah pokok yang terdapat pada kerumitan sistem yang relevan dengan metodologi perkembangan sistem terstruktur untuk sistem informasi serta hubungannya dengan kemampuan manusia merupakan masalah bam yang penting.

Kemudian kita akan membicarakan pendapat tentang metodologi perkembangan sistem terstruktur bagi sistem informasi. Pada waktu terakhir ini Kimmerly mengatakan bahwa "ketidakmampuan kita terhadap perangkat keras, paling tidak sebagian, disebabkan oleh kegagalan dalam praktek analis sistem maupun kegagalan para sarjana dalam menekankan dengan tepat akanpentingnya estetik, imagery, precursor kreatifitas dalam metodologi, khususnya yang berhubungan dengan masalah serta konsepsualisasi permasalahan." Dia kemudian bahwa "oleh karena hasil dari berbagsi kegiatan revolusi terstruktur tidak hanya, secara pemahaman, tidak ditekankan, tetapi juga telah dianggap sebagai sesuatu yang secara keseluruhan harus dihindarkan."

Pada masalah yang seperti ini tepatlah jika kita meninjau kembali debat "seni versus pengetahuan" tentang bahasa pemrograman dalam tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Kita ketahl1ibersama bahwa hasil dari debat tersebut adalah pernrograman terstruktur yang merupakan metodologi yang dapat dipakai baik oleh guru maupun murid. Program yang semacam itu jauh lebih efisien jika dibandingkan program-program lainnya seperti program "clever atau tricky maupun artistic".Demikian juga metodologi perkembangan sistem terstruktur pada sistem informasi menunjukkan bahwa proses perkembangan sistem informasi dapat untuk mengajar maupun untuk belajar, sarnaseperti proses perkembangan sistem engineering. Akan tetapi, unsur manusia, tentu saja, diperlukan dalam memutuskan masalah yang kritis. Oleh karena "keputusan engineering!engineering judgment' merupakan
bagian integral dalam pengembangan sistem engineering, maka selalu diperlukan analis sistem untuk memasukkan ide (pemikiran) mereka pada saat proses perkembangan sistem informasi. Di sinilah arti pentingnya tingkatan kreatifitas dalam perkembangan sistem informasi terstruktur.



II.B. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.
·         Sistem adalah kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut.
·         Kebersama-sama’-an dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas dengan entitas lainnya.
·         Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya
 Entitas/Entity adalah suatu tempat atau objek untuk menyimpan data. Contoh: Entitas buku untuk menyimpan atribut mengenai buku (judul buku, kode buku, pengarang, dsb). Entity digambarkan dengan Persegi dalam ERD.
Relasi/Relationship adalah hubungan yang terjadi antara entitas atau lebih. Contoh: Entitas buku dan Entitas Pengarang memiliki hubungan "ditulis", yang artinya, pengarang menulis buku, dan buku ditulis pengarang. Selain itu, terdapat relasi "one to one", "one to many", dan "many to many" dalam entity. Relasi ini digambarkan dengan garis dalam ERD.
Atribut/Attribute adalah ciri umum semua entitas atau semua yang ada dalam entitas. Contoh: Entitas pengarang memiliki atribut nama, alamat, no telpon, dsb. Atribut digambarkan dengan lingkaran memanjang dalam ERD tapi jarang sekali dalam ERD atribut ikut digambarkan. Atribut juga sering disebut dengan field atau kolom dalam suatu ERD.
Jenis-jenis atribut :
·         Key : Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.
·         Atribut Simple : Atribut yang bernilai tunggal.
·         Atribut Multivalue : Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity. 
·         Atribut Composite  : Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.
·         Atribut Derivatif  : Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.

Derajat Relationship
Terdapat 3 macam derajat dari relationship, yaitu :
1.    Unary Degree (derajat satu),
Bila satu entity mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri.  Digambarkan sebagai berikut :

2.    Binary degree (derajat dua) dan
Bila satu relasi menghubugkan dua entity, digambarkan sebagai berikut :





3.    Ternary degree (derajat tiga)
Bila satu entity menghubungkan lebih dari dua entity. Digambarkan sebagai berikut :

  


 
Simbol-simbol  ER-Diagram

    


Contoh Penggambaran Diagram ER


Komponen-komponen ERD
1.    Entitas dan Atribut
·      Entitas adalah tempat penyimpan data, maka entitas yang digambarkan  dalam ERD ini merupakan data store yang ada di DFD dan akan menjadi file data di komputer.
·      Entitas adalah suatu objek dan memiliki nama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika objek ini tidak ada di suatu enterprise (lingkungan tertentu), maka enterprise tersebut tidak dapat berjalan normal.
·      Contoh, entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di lingkungan perguruan tinggi, begitu juga dengan entitas ‘DOSEN’, ‘MT_KULIAH’, dan sebagainya.
·      Di dalam entitas ‘MAHASISWA’ berisi elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang terdiri atas NPM, NAMA, KELAS, ALAMAT, dan sebagainya. NPM, NAMA, KELAS, dan ALAMAT disebut dengan atribut (field).
·      Gambar memperlihatkan bahwa atribut-atribut NPM, NAMA, ALAMAT, dan TGL_LAHIR harus ada di dalam biodata seorang mahasiswa.
·      Atribut-atribut TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT adalah atribut-atribut yang boleh tidak ada di dalam biodata mahasiswa (karena tidak penting).
·      Sedangkan atribut NAMA_DOSEN adalah atribut yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa.
·      Pada akhirnya, entitas ini akan menjadi file data (yang bersifat master file) di dalam komputer. Master file adalah file utama (yang harus ada, dan sifatnya jarang berubah).

2.    Relasi
·      Relasi adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di dalam sebuah sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi (transaction file) di komputer
·      Secara kalimat logis, contoh relasi yang terjadi di sebuah perpustakaan adalah : “Anggota meminjam buku,” atau “Anggota mengembalikan buku.” Dalam hal ini, Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam dan mengembalikan adalah transaksi (relasi antara anggota dan buku).


II.C. DFD (Data flow Diagram)
Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).
II.C.1 Pengertian DFD (Data flow Diagram)
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagianya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu:
1.    External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem) Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. atau
2.    Data flow (arus data) Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan, dan kesatuan luar.
3.    Process (proses) Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. atau
4.    Data store (simpanan data) Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.
II.C.2 Komponen-komponen DFD

    
1.      Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).  
Terdapat dua jenis terminator :
Ø  Terminator Sumber ( source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.
Ø  Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan  data / informasi sistem.

2.      Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin ataukomputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer.
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi berikut ini :
1.    Identifikasi proses
Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuandari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2.      Nama proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.
3.    Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.
Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses adalah juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut ini adalah berbagai kemungkinan arus data dalam suatu proses
a. Suatu proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan sebuah arus data
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan sebuah arus   data
c. Suatu proses yang menerima satu arus data dan menghasilkan lebih dari sebuah arus  data
3.      Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.   
Alur data perlu  diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan. 
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu  :
1.      Konsep Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir dari  suatu sumber yang sama menuju ke  tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus  dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir  bersama-sama sebagai satu paket.
2.      Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data  yang yang berasal dari  sumber yang sama menuju ke  tujuan yang  berbeda, atau paket data  yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.
3.    Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama.
4.      Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah :
·      Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau terminator.
·      Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu proses.
·      Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses.  

4.      Simpanan Data
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut ini :
a. Suatu file atau database di sistem komputer
b. Suatu arsip atau catatan manual
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang
d. Suatu tabel acuan manual
e. Suatu agenda atau buku
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel
yang tertutup di salah satu ujungnya

BENTUK DATA FLOW DIAGRAM

II.C.3 Bentuk DFD
Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.
v  PHYSICAL DATA FLOW DIAGRAM (PDFD)
PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja. Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, PDFD harus memuat sebagai berikut :
1. Proses-proses manual juga digambarkan
2. Nama dari arus data harus menunjukkan fakta penerapannya semacam nomor formulir dan medianya (misalnya telpon atau surat). Nama arus data mungkin juga menerangkan tentang waktu mengalirnya (misalnya harian atau mingguan). Dengan kata lain, nama dari arus data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja dari sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer, misalnya kotak in/out yang berfngsi sebagai buffer dari proses serentak yang beroperasi dengan kecepatan berbeda, sehingga ada sebuah data yang harus menunggu di buffer.
4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatan, meja pekerja atau kotak in/out. Sedang secara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file ISAM, file database dan lain sebagainya.
5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses (processor), yaitu orang, departemen, sistem komputer atau nama program komputer yang mengeksekusi proses tersebut.
v  LOGICAL DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)
LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu 16 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan PDFD. Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
II.C.4 Syarat Pembuatan
Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah sebagai berikut ini :
1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari proses sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.
2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
Kesatuan luar                                      Input                                                    Output
Langganan                                Order langganan                                               -
Bagian gudang                                      -                                 Tembusan permintaan persedian
Bagian pengiriman                    Tembusan Jurnal                  Faktur, tembusan kredit dan
tembusan jurnal

Manajer kredit                                       -                                 Status piutang

3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (disebut dengan lower level).
DFD yang pertama kali digambar adalah level teratas (top level) dan diagram ini disebut context diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiaptiap proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan 17 Pendekatan Perancangan Terstruktur dan Data Flow Diagram lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.





 

BAB III
PENUTUP

III. A. Kesimpulan

  1. Pendekatan Sistem Terstruktur

Suatu pendekatan perkembangan sistem informasi kadang-kadang disebut sebagai 'pendekatan terstruktur' apabila langkah-langkah perkembangan sistem informasi klasik benar-benar diikuti serta apabila beberapa peralatan yang sesuai (yang dikenal sebagai peralatan terstruktur) digunakan pula dalam langkah-Iangkah tersebut. Namun demikian metodologi terstruktur pada umumnya mengacu pada strategi yang dapat menghasilkan sistem informasi yang baik. Seperti pada pendekatan klasik strategi itu memberikan perhatian penuh pada fase disain dan fase analisis perkembangan sistem. Di samping itu dalam strategi ini juga digunakan konsep tahap-tahap perkembangan sistem informasi.

Untuk sistem informasi, tujuan utama suatu metodologi perkembangan sistem terstruktur adalah untuk menghasilkan sistem informasi serta menggunakan prosedur dan dokumentasi yang baku dan jelas pula. Sistem informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: mudah diterima, dapat didokumentasikan dengan baik, dapat diuji dengan baik, kohesif, kompatibel, ekonomis, efisien, mudah dilaksanakan, fleksibel, hierarkis, mudah perawatannya, modular, lebihreliabel, mudah diperiksa, sederhana, tepat, seragam, mudah pemakaiannya, mempunyai rata-rata perkembangan yang cepat, serta mempunyai rangkaian yang rendah. Dalam pendekatan terstruktur yang menggunakan model fisik maupun logika sistem modeling sangat penting.

Algoritma, metode, metodologi, strategi, teknik, dan peralatan merupakan beberapa istilah yang berhubungan dengan proses perkembangan terstruktur.

Struktur merupakan merupakan unsur penting dalam proses perkembangan, karena struktur dapat menentukan susunan serta mampu meningkatkan kemampuan dalam memahami sistem yang kompleks. Pembuatan struktur sistem informasi baik selama perkembangan, yaitu pada fase disain dan analisis, maupun selama pelaksanaan, operasi dan perawatan adalah merupakan unsur yang umum dalam metodologi terstruktur. Terdapat berbagai macam analisis dan metodologi disain terstruktur. Dalam metodologi disain dan analisis tersebut penggunaan model grafik, penekanan pada komunikasi dan keterlibatan pemakai, nonlinier atau pengulangan, serta kaji ulang merupakan unsur-unsur penting.

Hampir semuaperalatan yang dipakai pada pendekatan terstruktur merupakan peralatan yang dipakai pada perkembangan perangkat lunak. Sistem flowchart juga dapat dipakai bersama dengan peralatan terstruktur.

Terdapat sejumlah metodologi terstruktur untuk perkembangan sistem informasi. Beberapa metodologi tersebut ada yang bersifat manual dan ada yang telah menggunakan komputer.

Akhir-akhir ini dimensi psikologi dari proses perkembangan sistem informasi lebih diperhatikan. Beberapa kritik yang ditujukan kepada pendekatan terstruktur, dalam hal bahasa pemrograman, menghasilkan debat "seni versus ilmu pengetahuan" pada akhir tahun 60-an. Ciri metodologi perkembangan sistem terstruktur yang paling penting adalah bahwa metodologi tersebut mudah diajarkan serta mudah dipelajari.

  1. ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.
Entitas/Entity adalah suatu tempat atau objek untuk menyimpan data. Contoh: Entitas buku untuk menyimpan atribut mengenai buku (judul buku, kode buku, pengarang, dsb). Entity digambarkan dengan Persegi dalam ERD.
Relasi/Relationship adalah hubungan yang terjadi antara entitas atau lebih. Contoh: Entitas buku dan Entitas Pengarang memiliki hubungan "ditulis", yang artinya, pengarang menulis buku, dan buku ditulis pengarang. Selain itu, terdapat relasi "one to one", "one to many", dan "many to many" dalam entity. Relasi ini digambarkan dengan garis dalam ERD.
Atribut/Attribute adalah ciri umum semua entitas atau semua yang ada dalam entitas. Contoh: Entitas pengarang memiliki atribut nama, alamat, no telpon, dsb. Atribut digambarkan dengan lingkaran memanjang dalam ERD tapi jarang sekali dalam ERD atribut ikut digambarkan. Atribut juga sering disebut dengan field atau kolom dalam suatu ERD.
Jenis-jenis atribut, yaitu Key, Atribut Simple, Atribut Multivalue, Atribuy, Composite, Atribut Derivatif.

Derajat Relationship
Terdapat 3 macam derajat dari relationship, yaitu :
a.    Unary Degree (derajat satu),
Bila satu entity mempunyai relasi terhadap dirinya sendiri
    1. Binary degree (derajat dua) dan
c.    Ternary degree (derajat tiga)
Komponen-komponen ERD
a.    Entitas dan Atribut
b.    Relasi

3.    DFD (Data flow Diagram)
Pengertian DFD (Data flow Diagram)
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain sebagianya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
Komponen-komponen DFD
1.    Komponen Terminator / Entitas Luar
2.    Proses
3.    Komponen Data Flow / Alur Data
4.    Simpanan Data

Bentuk DFD
v PHYSICAL DATA FLOW DIAGRAM (PDFD)
v LOGICAL DATA FLOW DIAGRAM (LDFD)

Syarat Pembuatan
1.  Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2.  Pemberian nomor pada komponen proses
3.  Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4.  Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5.  Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika


DAFTAR PUSTAKA